Dulu, ketika masih duduk di Sekolah Dasar, saya selalu
berfikir bahwa negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia adalah Arab
Saudi. Saya keukeuh sureukeuh berpikir Arab Saudi karena mayoritas pakaian
masyarakatnya (yang saya lihat) menggunakan pakaian serba tertutup dari ujung
kepala hingga ujung kaki.
Ketika saya tau fakta bahwa Indonesia merupakan negara
dengan mayoritas muslim di dunia saya agak mengernyitkan dahi. Kenapa? Karena masyarakat
Indonesia sendiri, walaupun beragama muslim, belum tentu berpakaian serba
tertutup seperti orang-orang di Arab Saudi sana.
Waktu kecil sih mikirnya gitu ya, pakaian tertutup, panjang,
menutup aurat (seringnya kita sebut gamis) hanya dipakai di Arab Saudi sana, padahal memang kewajiban menutup
aurat itu miliki semua muslim dan muslimah di seluruh dunia, tak terkecuali di
Indonesia.
Sebenernya gak salah juga sih saya mikir bahwa pakaian
panjang seperti gamis itu identik dengan masyarakat Arab Saudi. Karena beberapa
artikel mengenai sejarah baju gamis mengatakan bahwa pakaian panjang yang
tertutup hingga kaki dan tangan ini memang pakaian yang berasal dari kawasan
timur tengah.
Di kawasan timur tengah, gamis atau pakaian yang tertutup
dan berwarna dominan gelap disebut dengan Abaya, di Iran sendiri sering disebut
Chador. Baju gamis ini hanya menutupi kaki dan tangan saja, oleh karena itu,
wanita sering menambahkan niqab ataupun cadar untuk menutupi area wajah.
Asal-usul gamis sendiri memang belum jelas. Ada yang
menyebutkan bahwa baju gamis ditemukan sejak 4.000 tahun yang lalu di peradaban
kuno Mesopotamia dan ketika Islam muncul di abad ketujuh.
Sumber:Kompasiana.com/sylva21/sejarah-gamis_54f666e185a3331153098b48a6
Gamis Masa Kini
Saya emang paling suka pake gamis |
Tren pakaian muslimah menurut saya sudah sangat berkembang
ya dari masa ke masa. Dulu orang masih risih pakai jilbab dan gamis. Sekarang,
orang malah berlomba-lomba menggunakan pakaian yang syar’i dan menutup aurat.
Apapun motivasi para muslimah untuk tampil stylish dalam
berhijab baiknya sih jangan dijudge berlebihan. Bersyukurlah dahulu ketika
orang lain bersemangat dan percaya diri ketika menggunakan pakaian yang menutup
aurat.
Jangan sampai terlontar kalimat, “Pakai pakaian syar’i kok
buat pamer dan gaya-gayaan sih.”
Hihihi, hormati dulu proses orang lain ya gaes, jangan
sampai kita jadi oknum yang merusak proses hijrah seseorang. Naudzubillah.
Indonesia hari ini juga terus berusaha menjadi kiblat
pakaian muslimah di Asia Tenggara bahkan dunia.
Buktinya, Kementrian Pariwisata kembali menggelar Festival
Pesona Fesyen dan Hijab Indonesia 2017 yang berlangsung di out door area Lippo
Plaza Kramat Jati Jakarta Timur pada 9-10 September 2017 lalu.
Wah, alhamdulillah ya. Di era keterbukaan dan kemerdekaan,
hijab atau pakaian muslimah makin diterima oleh semua kalangan.
Gamis dan Kebutuhan
Sehari-hari
Everyday and Eveywhere gamisss |
“Ummi, kenapa sih pake gamis melulu.” Abbiy protes.
“Hehehe.” Saya jawab sambil nyengir aja.
Kenapa ya sekarang saya hobi pake gamis? tepatnya setelah
nikah. Jawabannya satu sih, SIMPLE.
Yaelah, pake gamis itu adalah cara berpakaian paling gampang
sejagad raya. Tinggal ‘blus’ ke badan, pakai hijab instan atau berjarum pentul,
langsung deh cus mau pergi kemana pun.
“Abis Abbiy kan kangen sama penampilan Ummi yang dulu.”
Tambah Abbiy.
Eeeaaaaaaa.
Hahaha, iya sih, waktu pertama kali kita ketemu di kampus,
pakaian saya dulu masih ‘Two Piece’ gitu deh, alias pake atasan dan rok.
Kalau zaman kuliah sih oke-oke aja, tapi kalau sekarang sih,
hmmm bisa tapi jarangggggg. Soalnya emang udah ribet banget sama anak-anak. Bahkan
di rumah pun, saya lebih milih pake gamis dibanding pake daster.
Biasanya saya pake gamis bahan katun.
Soalnya kalau abang paket datang, atau ada perlu ke luar
rumah praktis tinggal jalan aja, ga repot cari-cari baju tambahan lagi buat
keluar atau nerima tamu.
Gamis is my best
friend lah buat sekarang ini.
Pakai Gamis=Keliatan
Tua
Hahaha, ini sering banget jadi celetukan ibu-ibu zaman
ayeuna.
“Ah, aku mah ga mau pake gamis, entar keliatan tua banget
kayak ibu-ibu.”
Laaaahhh, kan emang udah jadi ibu-ibu.
For your information gaes, ibu-ibu itu kalau udah beneran
jadi ibu pun gak mau loh dipanggil dengan sebutan ‘ibu’. Makanya, seneng banget
tuh kalau ada orang yang manggil ‘teh’ atau ‘mbak’ berasa muda katanya mah.
Termasuk dalam urusan berpakaian, sebisa mungkin ibu-ibu itu
milih pakaian yang membuatnya terlihat muda dan gak kayak emak-emak banget lah
intinya mah.
Nah, kalau saya sendiri sebenernya sih sepakat juga, hahaha.
Ketahuan deh, pengen juga tampil muda. Kalau pilih gamis jangan sampe yang
bikin kita seperti emak zaman old.
Penting lah nyari gamis yang bisa bikin tampilan kita stylish, fashionable, dan
aura mudanya tetap terpancar seperti masa remaja dahulu kala.
Mwahaha.
Jadi sebenernya, pakai gamis itu gak akan terlihat tua
selama kita pas dan tepat dalam memilih model yang sesuai dengan bentuk tubuh,
cutting, warna dan akesesoris di gamisnya dan juga kualitas bahan gamis itu
sendiri.
Menurutku loh itu, sebagai pecinta gamis sejati.
Gamis Seply
Pernah denger gak merk Seply?
Saya sendiri, jujur aja baru denger. Gamis Seply ini adalah
gamis keluaran brand Seply yang merupakan bagian dari brand Ethica.
Kalau Ethicanya sendiri saya pernah denger, karena produknya
sering wara-wiri di timeline facebook.
Gamis Seply Gissel warna biru |
Gimana? Mirip kan sama wajah modelnya? eh, maksudnya sama gamis yang dipakai model Seply |
Brand Ethica ini adalah salah satu brand hijab di Indonesia
yang berdiri sejak tahun 2007 dengan sistem penjualan melalui reseller dan
keagenan yang sudah memiliki ribuan channel distribusi di berbagai penjuru tanah air.
Gerai Ethica sudah banyak tersebar di kota besar di Indonesia, diantaranya: Malang, Garut, Bandung, Cimahi, Palembang dan Makkasar.
Produk Ethica mensupport berbagai kebutuhan fashion muslimah seperti dress, top, shirt, skirt, outer, inner, scarf, hijab dan varian fashion item lainnya.
Gerai Ethica sudah banyak tersebar di kota besar di Indonesia, diantaranya: Malang, Garut, Bandung, Cimahi, Palembang dan Makkasar.
Produk Ethica mensupport berbagai kebutuhan fashion muslimah seperti dress, top, shirt, skirt, outer, inner, scarf, hijab dan varian fashion item lainnya.
Ethica sendiri memang mengusung tema fashion yang chic,
energic, cocok untuk kalangan ibu muda yang memiliki semangat dan passion yang
menggebu-gebu, terutama pada poduk Seply ini.
*eeeaaa gue banget dong, hahaha siap-siap terima endorsement.
Kualitas bahan gamis
Seply
Jujur sih ini gamis bahannya adem syekali. Cocok dipakai di
daerah yang cuacanya ‘hangat’ karena emang pas nempel di badan berasa adem.
Nama bahannya sendiri adalah kasiana. Nah, baru denger juga kan saya. Maklum
lah bukan tukang baju, tapi asli ini bahan enak bener dipakenya.
Pakai gamis Seply bareng Novi, temen kuliahku yang sekarang lagi kuliah Magister di Jepang |
Pertama kali saya ‘blus’ ke badan bikin badan nyaman dan gak
bikin gerah. Cuman mungkin ketika pencucian nanti, kayaknya harus hati-hati,
karena ini bahannya halus, jadi mungkin nyucinya entar dikucek aja diember,
jangan ikut masuk ke mesin cuci.
Karena pengalaman saya punya gamis yang bahannya mirip
kasiana ini, bahan bajunya jadi cepet tipis, karena dicuci di dalam mesin cuci.
Ya lagian gak berat sih, enteng lah nyuci gamis satu di
ember mah.
*emak pasti quat
Buat bahannya sendiri, aku kasih nilai 4,5 bintang dari 5
ya.
Model dan Warna
Blogger Depok City juga pake Seply. Siap datang ke Indosiar. |
Kalau liat katalognya Seply, warnanya emang cerah dan
energik khas anak muda. Saya sendiri ini pake warna biru langit. Jujur saya
jarang loh pake warna biru langit agak muda begini. Seringnya saya pake baju
itu monochrom, aka abu-abu atau hitam, atau navy juga. Ya pokoknya warna-warna
agak gelap gitu deh.
Dan pakai warna biru begini ternyata penampakan diriku, leh ugaaa.
Berasa jadi anak kuliahan lagi, hahahah. Kuliah S3 gitu,
aamiinnnnnn.
Modelnya juga lumayan kusuka, garisnya rada melengkung gitu
ya, gak lurus-lurus aja, jadi ini kancing bajunya langsung ke pundak gitu, dan
bisa dibuka tentunya untuk para BUSUI.
Saya ini pake ukuran M, dengan lingkar badan sekitaran 94
cm. Ukurannya pas banget, lingkar badan dan panjang bajunya (panjang bajunya
135 cm).
Jadi gak perlu potong, atau ngecilin baju lagi. Karena saya
biasanya pake ukuran L tapi gamisnya kepanjangan jadi harus diopname dulu ke
tukang jait deket rumah.
Tapi mungkin buat yang biasa pake gamis super lebar
bawahnya, gamis Seply model ini gak gitu lebar keliling gamisnya. Tapi ya ngga bikin
susah gerak juga sih, buat jalan dan gerak masih dalam kisaran nyaman.
Buat model dan kenyamanan ketika dipakai, saya kasih 4
bintang dari 5 ya.
Harga Gamis Seply
Untuk harga sendiri sebenernya bervariasi juga, kisarannya
sekitar 200ribuan. Ya hampir sama sih sama gamis dari brand-brand lain
harganya, worth it dengan kualitas bahan yang nyaman menurut saya.
Oke, jadi kesimpulan review dari saya adalah:
Plus:
Bahan adem dan nyaman
banget, gak bikin gerah body.
Model dan warnanya
gak bikin kita jadi tua-tua banget, keliatan muda dan bersemangat.
Minus:
Untuk model yang saya
pake ini, keliling gamisnya gak terlalu lebar, cukup sih buat jalan sama
bergerak. Untuk yang suka gamis lebar kelilingnya, bisa pilih model lain di
katalog produk Seply.
Total nilai keseluruhan:
Menurut saya 4 dari 5
bintang
Gamis Seply cocok buat yang mau nyaman, tampilan simpel dan berjiwa
muda. Gak ribet blink-blink sana sini. Bisa dipakai di acara yang gak formal
atau semi formal. Buat ke nikahan juga bisa sih sebenernya, tinggal pake
kerudung yang formal aja sama bros cantik.
Blogger Muslimah featuring Seply, cucok meong ya kaannn |
Buat yang mau liat gaya apa aja yang bisa dikreasiin dari
gamis Seply, kamu bisa cari di Instagram dengan hestek #SelfiewithSeply buat
jadi sumber inspirasi pas pakai gamis ini, atau bisa juga follow Instagram
Seply di @seply.id
Katalog dan keunggulan produk Ethica dan Seply lainnya bisa
dibuka di www.ethicafashion.com dan www.seply.id ya gaes.
So, kalau kamu lebih suka gamis model gimana nih? Ceritaaaainnnn dong.