Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

H2 Tepung Kelapa, Si ‘Tepung Ajaib’ Bagi Penderita Diabetes Melitus

H2 Tepung Kelapa, Si ‘Tepung Ajaib’ Bagi Penderita Diabetes

Assalamu’alaikum, halo apa kabar? Sehat semuakah hari ini? Adakah yang lagi flu, batuk, atau demam di rumah? Semoga hari ini, Alloh angkat semua penyakitnya temen-temen ya, amiin.

Pasti kita sering denger ya, kalimat: Sehat itu mahal. Yaps, kalau udah sakit dan mau sehat lagi itu mahal banget harganya.

Apalagi kalau udah kena penyakit-penyakit yang ‘keren’ seperti Diabetes Melitus, Stroke, Jantung, Kanker, wuiihhh naudzubillah jauh-jauh ya dari kita semua. Amiin.

Salah satu Penyakit Tidak Menular atau PTM mematikan ke tiga di Indonesia adalah penyakit Diabetes Melitus. Atau kita lebih sering mendengar istilahnya adalah penyakit gula atau kencing manis.

Ya, penyakit ini berhasil menjadi ‘pembunuh’ ketiga, karena biasanya ketika seseorang menderita penyakit ini, berbagai teman-temannya muncul, seperti ginjal, jantung, dan lainnya.

Membicarakan penyakit Diabetes sebenernya saya gak terlalu asing juga, karena Bapak Mertua saya pun salah satu pengidap Diabetes atau DM ini.

Dan kalau saya lihat pola hidup Bapak sekarang, memang dalam kesehariannya beliau menjadi ketergantungan obat-obatan, tentunya untuk menekan kadar gula dalam darah.

Selain menggunakan obat penekan kadar gula dalam darah, Bapak juga tentunya banyak mengurangi makanan yang mengangung index glikemik atau unsur gula tinggi, seperti diet nasi, makanan manis, dan lain sebagainya.


Duh, padahal makan nasi  kan makanan pokok orang Indonesia ya, dan makan camilan seperti kue juga rasanya udah biasa, tapi kalau udah kena suatu penyakit ya memang mau gak mau harus kita hindari supaya penyakitnya gak bertambah parah.

Kalau bisa dibilang menderita, ya menderita, karena kita udah gak bisa lagi menikmati ragam kuliner yang ada di Indonesia, dan konsumsi obat-obatan setiap hari juga berakibat melemahnya fungsi organ tubuh kita yang lain.

Diabetes Tidak Hanya Faktor Keturunan

Alhamdulillah, Rabu 31 Januari 2017 kemarin saya menghadiri sebuah diskusi menarik mengenai penyakit diabetes ini.

H2 Tepung Kelapa, Si ‘Tepung Ajaib’ Bagi Penderita Diabetes

Hadir sebagai narasumber yakni drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH selaku Subdirektorat Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolisme, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementrian Kesehatan. Dr. Didah Nur Faridah, Kepala Pengembangan Layanan Analisis Pangan, IPB. Dan dr. Cindywati Josito, MARS, MS, SpGK seorang Ahli Gizi Klinis.

Menurut dr.Cindy, Diabetes Melitus atau DM itu bukan hanya karena genetis, dewasa ini justru penyakit ini seringkali menyerang karena faktor gaya hidup yang kurang sehat.

Misalkan, makan terlalu banyak gula atau makanan yang mengandung kadar gula tinggi. Menu makanan yang tidak seimbang antara serat, protein, lemak dan karbohidrat. Dan juga kurangnya melakukan aktivitas fisik dan olah raga.


Gerakan CERDIK untuk Tangkal Diabetes

Pemerintah pun memang sudah merasa bahwa angka kenaikan penderita Penyakit Tidak Menular seperti Diabetes Melitus di Indonesia ini sudah semakin tinggi.

Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementrian Kesehatan menghimbau masyarakat agar berpola hidup CERDIK.
Apa itu CERDIK?
Cek kesehatan secara rutin
Enyahkan asap rokok
Rutin melakukan aktivitas
Diet yang sehat
Istirahat yang cukup
Kelola stres

Dengan melakuan gerakan CERDIK ini, pemerintah berharap mampu menekan angkat pertumbuhan PTM tadi. Karena memang PTM sudah menjadi penyakit yang mematikan di Indonesia, dan gak sedikit juga ya yang muda-muda pun sudah terkena berbagai Penyakit Tidak Menular.

“Jumlah penderita diabetes di Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun, untuk itu, pola hidup sehat diharapkan mulai menjadi fokus perhatian masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.” Ujar drg. Dyah Erti Mustikawati.

Tepung Kelapa Si ‘Tepung Ajaib’

Hayooo, udah tau kenapa saya bilang Tepung Kelapa ini adalah tepung ajaib?

Ternyata nih teman-teman, berdasarkan hasil penelitian, tepung kelapa ini adalah tepung yang mampu MENURUNKAN INDEKS GLIKEMIK dalam makanan.

Contohnya, jika kita memasak nasi kemudian ditambahkan 25% tepung kelapa, maka indeks glikemik atau kadar gula dalam nasi putih itu akan berkurang sebanyak 45%. Wuiihhh lumayan kan, kadar gulanya jadi rendah.

Nah, ini kenapa saya bilang, tepung kelapa ini jadi suatu penemuan baru dan solusi bagi para penderita Diabetes Melitus.

FX Widiyatmo, Deputy Director Corporate Business Development PT. Kalbe Farma, tbk. Mengatakan bahwa, “Penambahan H2 Tepung Kelapa dengan takaran 25% pada beras putih saat memasak (47 gram, tepung kelapa pada 185 gram beras putih atau setara 6-7 sdm tepung kelapa pada 1 cup beras putih), dapat menurunkan indeks glikemik makanan tersebut menjadi 49 (Kategori Rendah) dari yang sebelumnya sebesar 89 (Kategori Tinggi) untuk nasi putih. Dengan mencampurkan H2 Tepung Kelapa saat memasak nasi putih, nasi putih menjadi lebih ramah bagi penderita diabetes.”

H2 Tepung Kelapa

H2 Tepung Kelapa, Si ‘Tepung Ajaib’ Bagi Penderita Diabetes
H2 Tepung Kelapa

Tepung kelapa ini terbuat dari daging kelapa yang dihaluskan lalu dikeringkan. Tepung ini memiliki kandungan tinggi serat, rendah karbohidrat, bebas gluten dan rendah indeks glikemik yang sangat cocok untuk penderita diabetes.

Dalam 100 gram tepung kelapa mengandung serat 8x lebih tinggi dibandingkan tepung terigu.

Lalu, beda atau sama nih dengan santan bubuk?

Jelas beda ya. Tepung Kelapa ini sudah diproses sehingga terbebas dari unsur santan dan lemak, sehingga tidak akan menambah lemak atau kolesterol dalam tubuh kita.

Manfaat H2 Tepung Kelapa:

1.Membantu mengontrol berat badan
2.Menurunkan kolesterol total dalam darah
3.Mencegah konstipasi
4.Menjaga sistem pencernaan lebih sehat.

Kegunaan H2 Tepung Kelapa:

Selain untuk campuran memasak nasi putih, H2 Tepung kelapa juga bisa digunakan untuk:

1.Pembuatan roti, biskuit, kue, makanan ringan dan makanan penutup
2.Penggantian tepung terigu menjadi tepung kelapa sebesar 30% dapat menghasilkan tekstur kue yang lembut. (The Vegetarian Journal, 2010).

H2 Tepung Kelapa, Si ‘Tepung Ajaib’ Bagi Penderita Diabetes
Es Krim dari Tepung Kelapa


Jujur loh saya beneran baru tahu bahwa ada inovasi produk bahan pangan seperti ini, dan pastinya sangat bermanfaat untuk membantu masyarakat Indonesia dalam menjalankan pola hidup sehat.

Di Indonesia sendiri, salah satu jurusan Teknologi Pangan terbaik ada di Institut Pertanian Bogor. Dan kebetulan sekali kemarin saya dan rekan blogger lainnya berdiskusi langsung dengan Dr. Didah Nur Faridah, Kepala Pengembangan Layanan Analisis Pangan, IPB.

“Kami secara rutin melakukan penelitian terhadap produk pangan yang dapat bermanfaat dalam mendukung kesehatan masyarakat, salah satunya pengembangan produk pangan yang memiliki serat tinggi dan indeks glikemik rendah bagi penderita diabetes.” Ujar Dr. Didah.

“Dalam mengembangkan nutrisi makanan dan minuman untuk mencegah dan menangani diabetes, kami melakukan penelitian dari produk yang sudah ada maupun pengembangan produk baru. Bisa dari sumber bahan pangan yang baru dan tidak biasa, atau melakukan modifikasi dari pangan yang ada dengan penambahan dan pemrosesan yang  berbeda.” Lanjut Dr. Didah.

H2 Health and Happiness yang memproduksi H2 Tepung Kelapa ini merupakan brand dari PT. Kalbe Farma Tbk yang menawarkan solusi lengkap untuk hidup sehat dan bahagia melalui produk-produk suplemen, skin care, dan pangan yang berbahan dasar alami.

H2 Tepung Kelapa, Si ‘Tepung Ajaib’ Bagi Penderita Diabetes
Bentuk Tepung Kelapa

Salah satu inovasi produk terbaru dari H2 ini adalah tepung kelapa. Terbuat dari kelapa yang tumbuh di perkebunan kelapa terbesar di Indonesia, Riau. Daging kelapa yang segar dan matang dikupas dan dibuang kulitnya, kemudian dicuci dan digiling, diblanch, dikeringkan dan diayak, kemudian dikemas secara higienis.

H2 Tepung Kelapa, Si ‘Tepung Ajaib’ Bagi Penderita Diabetes
Kemasan Ziplock seperti ini bikin gak gampang tumpah dan praktis disimpan kembali

Melalui produk ini, H2 Health and Happiness ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih memperhatikan gaya hidup diri sendiri dan juga anggota keluarga lainnya. Karena gaya hidup ini memiliki peran utama dalam menentukan taraf kesehatan masing-masing individu.

H2 Tepung Kelapa, Si ‘Tepung Ajaib’ Bagi Penderita Diabetes
Saya memasak nasi putih dicampur dengan H2 Tepung Kelapa.
Waktu dimasak wanginya seperti nasi uduk.
H2 Tepung Kelapa, Si ‘Tepung Ajaib’ Bagi Penderita Diabetes
Nasi dengan Tepung Kelapa.
Rasa nasinya gak terlalu berubah. Tapi ini bikin cepet kenyang.
Cocok buat yang lagi diet.

Karena seperti yang dr.Cindy bilang di atas, Diabetes Melitus pun muncul bukan hanya karena faktor keturunan, melainkan faktor gaya hidup yang tidak sehat.

H2 sendiri memiliki konsep gaya hidup sehat yang bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

FENUS (Food, Exercise, Nutraceuicals, and Stress Reduction) hampir sama lah ya dengan konsep gerakan CERDIK, yaitu sama-sama mendorong dan menyemangati kita agar memiliki pola hidup yang lebih sehat.

***
Saya sendiri kagum dengan inovasi produk pangan yang diciptakan oleh PT. Kalbe Farma, tbk. Apalagi bertujuan untuk ‘menyehatkan kembali masyarakat’ dengan mengkonsumi makanan yang sehat. Terutama H2 Tepung Kelapa ini, bisa menjadi tepung ‘ajaib’ untuk para penderita Diabetes yang kesulitan mengkonsumsi makanan sehari-hari.

Beneran bisa dijadikan solusi ya untuk para pengidap penyakit Diabetes Melitus. Alhamdulillah. Bisa dinfokan ke bapak mertua deh jadinya.

Semoga H2 Tepung Kelapa ini bisa menjadi pioneer inovasi produk pangan lainnya dari PT. Kalbe Farma tbk.

Bravo!



25 Tahun Dompet Dhuafa, Membentang Kebaikan dan Memberdayakan Dhuafa



“Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." QS. At Taubah ayat 103.

Mendengar nama lembaga zakat Dompet Dhuafa bukan hal yang asing di telinga saya. Sejak SMA dulu, saya sudah mengenal DD (Dompet Dhuafa) dari guru ngaji saya sendiri yang memang bekerja di lembaga filantropi ini.

Saya seringkali ikut membantu program LKC atau Layanan Kesehatan Cuma-Cuma waktu itu, dan berbagai kegiatan sosial lainnya.

Rasanya gimana ikut kegiatan Dompet Dhuafa?

Wah jangan ditanya, rasanya bahagia sekali. Bisa membantu tim DD untuk melayani dan memberikan bantuan kepada kaum dhuafa yang memang membutuhkan.

Ingat sekali kala itu sedang ada bakti sosial, banyak sekali warga yang datang untuk membeli barang kebutuhan dengan harga yang murah seperti baju-baju layak pakai. Dan ketika sedang melaksanakan program LKC atau Layanan Kesehatan Cuma-Cuma, banyak sekali warga yang antre ingin berobat.

Walaupun kala itu saya hanya membantu sedikit saja, rasanya kok bahagia ya. Itulah mungkin hikmah zakat, infaq, wakaf, dan sedekah dalam Islam. Yaitu mampu menentramkan dan membahagiakan hati kita.

Melihat orang lain, apalagi kaum Dhuafa tersenyum itu rasanya sungguh luar biasa. Sebuah kebahagiaan yang tak ternilai.

Dan tak terasa, saat-saat saya sering ikut membantu program di DD itu sudah berlalu sekitar 10 tahun lamanya.

Hehehe, kemudian inget umur.

Kini, DD sendiri sudah akan memasuki usia seperempat abad, yakni 25 tahun. Subhanalloh, perjuangan Dompet Dhuafa di Bumi Indonesia ini sudah sekian tahun lamanya ya.

Dan alhamdulillah, bertempat di Rumah Makan Gado-Gado Boplo, Menteng Jakarta Pusat, Selasa 30 Januari 2017 lalu saya berkesempatan hadir pada acara Public Expose 2018 yang diadakan oleh Dompet Dhuafa.



Masih Banyaknya Kaum Dhuafa

DD memang sudah berdiri selama 25 tahun, namun DD sampai saat ini belum merasa cukup untuk terus memberdayakan kaum Dhuafa.

Menurut data BPJS Kesehatan tahun 2017, terdapat 29 juta orang miskin dan177 juta penerima dana bantuan BPJS kesehatan.

BPS, tahun 2017 merilis data bahwa masih ada masyarakat yang tinggal di bawah garis kemiskinan dengan pendapatan hanya Rp. 370.910/kapita/bulan. Sedangkan versi World Bank yakni Rp. 487.500/kapita/bulan atau hanya $1,25/kapita/hari.

Indonesia adalah negara dengan tingkat kesenjangan tertinggi ke-4 di dunia. Kekayaan perorang meningkat 6 kali lipat selama periode 2000-2016, namun menurut standar international, rata-rata kekayaan orang Indonesia masih rendah.

Total harta empat orang terkaya di Indonesia tercatat 25 milliar dollar AS, setara dengan gabungan kekayaan 100 juta orang termiskin (Oxfam International).

Hmmm, masih sangat tinggi ya jumlah orang miskin atau Dhuafa yang memang berada di bawah garis kemiskinan di Indonesia.

Program Dompet Dhuafa

Selama 25 tahun berkiprah dan berjuang bagi kaum Dhuafa, DD sudah memiliki 17 cabang dan perwakilan di dalam negeri, 5 cabang berada di luar negeri, 9 kantor layanan, 138 program, 18 gerai sehat layanan kesehatan Cuma-Cuma, 5 rumah sakit, 4 sekolah, 7 outlet Dayamart, 1 De Fresh, dan 14 unit bisnis.

Hasil pertanian buah naga di Subang Jawa Barat.
Foto: dompetdhuafa.org

Menurut Direktur Utama Dompet Dhuafa, Bapak drg. Imam Rulyawan MARS, “Dompet Dhuafa selama perjalanan 25 tahun ini, semakin menguatkan potensi lokal dengan mejalankan konsep Social Enterprise seperti program Green Horti dan Kebun Indonesia Berdaya.”

Jumlah Penerima Zakat Dompet Dhuafa

Sejak awal didirikan pada tahun 1993 hingga tahun 2017 DD telah memberikan manfaat dan layanan kepada 16,80 juta jiwa. Sementara jumlah penerima manfaat dan layanan DD di tahun 2017 adalah sebanyak 1,76 juta jiwa. Dan jumlah peneriman manfaat yang berada di luar negeri sebanyak 82.882 jiwa.

Semua manfaat dan layanan ini dapat tercipta dan tersalurkan kepada kaum Dhuafa berkat kerja sama dan sinergitas antara Dompet Dhuafa Filantropi dan Dompet Dhuafa Social Enterprise.

Bapak Iwan Ridwan, selaku Direktur Utama Dompet Dhuafa Social Enterprise mengatakan bahwa, “Dompet Dhuafa Social Enterprise melakukan pengembangan dan penguatan usaha-usaha berbasis Social Entreprise yang profesional menuju kemandirian usaha dan menciptakan nilai-nilai social dalam rangka meningkatkan pemerataan sosial, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”

Sementara pada bidang retail bisnis, melalui unit usaha Dompet Dhuafa Niaga selama tahun 2017 mengembangkan unit usaha bernama Daya Mart, yaitu model bisnis retail berbasis pemberdayaan dengan konsep 100% kepemilikan diarahkan untuk kaum dhuafa.

Logo Daya Mart


Sebagai piloting, Daya Mart ini sudah dikembangkan di daerah Sumatra Barat sebanyak 6 gerai. Daya Mart juga memungkinkan masyarakat yang memiliki usaha UMKM bisa memasarkan produknya melalui Daya Mart ini. Dan Insya Allah, tahun ini, Daya Mart juga membuka, sebanyak 1 gerai di daerah Parung, Bogor, Jawa Barat.

Daya Mart yang ada di Sumatra Barat.
Foto: dompetdhuafa.org


Sementara itu, Dompet Dhuafa Social Enterprise atau DDSE melalui PT. Karya Masyarakat Mandiri (KMM) dengan program Indonesia Berdaya tengah mengolah lahan pertanian seluas 8,5 hectare yang ditanami aneka buah, seperti buah naga, nanas, pepaya, jambu kristal yang ditanami secara tumpang sari di daerah Subang, Jawa Barat.

Dan pada bidang kesehatan, DDSE selama tahun 2017 mengembangkan Social Hospital Network yaitu rumah sakit berbasis wakaf untuk membantu melayani kaum dhuafa.

Hingga saat ini, DD sudah memiliki 5 buah rumah sakit berbasis wakaf, yaitu:

1.Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu

2.Rumah Sakit Aka Medika

3.Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayidah Jakarta Timur

4.Rumah Sakit Lancang Kuning Riau

5.Rumah Sakit Mata Ahmad Wardi Serang

RS. Rumah Sehat Terpadu yang ada di Parung Bogor.
Foto: dompetdhuafa.org

Konsep Social Hospital Network ini nantinya setiap rumah sakit afiliasi Dompet Dhuafa akan dikelilingi minimal 4 klinik sebagai feeder Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS. Harapannya adalah agar makin banyak kaum dhuafa yang terlayani.

Bantuan Dompet Dhuafa untuk Internasional

Bukan hanya melakukan pengabdian di dalam negeri, DD juga menyalurkan berbagai bantuan untuk kaum yang membutuhkan, yang berada di luar negeri.

Pada tahun 2017 lalu, Dompet Dhuafa juga memberikan bantuan berupa bahan makanan dan obat-obatan, di kamp pengungsai korban perang di Kamp. Harjelle, Suriah pada bulan Februari. Sementara pada bulan September 2017, Dompet Dhuafa yang didukung oleh IDI atau Ikatan Dokter Indonesia, juga memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi para pengungsi di Kamp Cox’s Bazar.

Duh, rasanya air mata mau berlinang aja kalau mendengar tentang saudara kita yang menjadi korban perang dan menjadi pengungsi di berbagai belahan dunia. Semoga beban penderitaan mereka menjadi lebih ringan dengan bantuan yang disalurkan melalui Dompet Dhuafa.

Relawan dan Dana yang Terhimpun di Dompet Dhuafa

Hingga tahun 2017, Dompet Dhuafa telah memiliki relawan mencapai 8.481 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah ini meningkat selama kurun waktu 4 tahun terakhir yakni sebanyak 21,5%.

Sementara di tahun 2017, dana yang terhimpun di Dompet Dhuafa sebanyak 304,78 milyar dengan penyaluran sebanyak 274,82 Milyar.

DD menargetkan penerimaan zakat tahun ini adalah sebanyak 90 Triliun rupiah. Loh kok banyak amat?

Sebenernya angka ini masih cukup rasional lho, karena berdasarkan beberapa penelitian, potensi Zakat Indonesia adalah sebesar 200 T. Wah banyak juga ya angka yang bisa ‘diberdayakan’ kalau semua muslim di Indonesia menunaikan zakatnya.

5 Pilar Dompet Dhuafa

Pondasi utama yang menjadi semangat dan kekuatan Dompet Dhuafa untuk terus berjuang memberdayakan kaum dhuafa menjadi sejahtera secara ekonomi, pendidikan dan lainnya adalah:

Pilar Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Sosial, Dakwah.

1.Pilar Ekonomi yakni dengan mendirikan Pertanian Sehat Indonesia, Kampoeng Ternak Nusantara, Karya Masyarakat Mandiri, Pengembangan Keuangan Mikro Syariah, Institut Kemandirian, Social Entrepereuner Academy, Kampung Wisata Jampang, Zona Madina, Daya Mart, De Fresh.

2.Pilar Pendidikan yakni dengan membuat SMART Ekselensia Indonesia, Beastudi Indonesia, Makmal Pendidikan, Sekolah Guru Indonesia, Pusat Belajar Anti Korupsi, Komunitas Filantropi Pendidikan. School of Refugees, dan Institut Manajemen Zakat.

Foto: dompetdhuafasulsel

3.Pilar Kesehatan yakni dengan mendirikan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (Faskes Tingkat 1) dan RS. Sehat Terpadu (Faskes Tingkat 2).

Foto: dompetdhuafasulsel

4.Pilar Sosial yakni membangun Lembaga Pelayan Masyarakat, Disaster Management Center, Semesta Hijau, Pusat Bantuan Hukum, Kajian Kebijakan Publik, dan Badan Pemulasaraan Jenazah.

5.Pilar Dakwah yakni membuat Corps Da’i Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa berkeyakinan, 5 pilar inilah yang akan menjadi pondasi untuk Indonesia yang lebih kuat dan berdaya.

Program M3, yaitu Mustahik Move to Muzzaki

Sebelum menjadi ASN atau Aparatur Sipil Negara, Abbiy juga bekerja di sebuah lembaga zakat di Bandung. Jadi ya, sedikit banyak saya mengetahui bagaimana zakat itu bergerak dan memberdayakan kaum dhuafa.

Dan salah satu kebahagian dan ukuran kesuksesan sebuah lembaga zakat adalah mampu memberdayakan kaum dhuafa yang tadinya menjadi Mustahik atau penerima zakat, berubah menjadi seorang Muzzaki, yakni orang yang memberikan zakat.

Begitupun dengan cita-cita Dompet Dhuafa dalam program M3 atau Mustahik Move to Muzzaki ini.

Program ini diharapkan mampu menjadi semangat tersendiri bagi Dompet Dhuafa untuk terus memberdayakan dhuafa di berbagai sektor kehidupan, dan menjadi semangat pula bagi para Dhuafa agar terus berusaha menjadi lebih sejahtera dalam kehidupannya.

***
Alangkah indahnya dunia kalau kita bisa saling membantu sesama. Saya jadi teringat cerita ustadz Yusuf Mansyur ketika mendengar sesi ceramah beliau. Ada seorang bapak yang luntang lantung karena keresahan hatinya.

Apa dia miskin? Tidak dia justru sangat kaya raya.

Pada suatu hari, ia melihat seorang ibu yang membawa dagangan dan terjatuh. Kemudian bapak tersebut menolongnya. Dan setelah melihat kondisi si ibu tadi, sang bapak merasa iba dan menolongnya dengan memberikannya sejumlah uang.

Setelah itu sang bapak merasa sangat bahagia. Ternyata kebahagiaan yang ia cari selama ini telah ia dapatkan dengan jalan berbagi dan menyantuni kaum dhuafa yang membutuhkan uluran tangannya.

Zakat itu menentramkan dan membahagiakan, yuk kita berbagi kebahagiaan kita dengan kaum dhuafa. Terima kasih juga kepada Dompet Dhuafa yang sudah 25 tahun tidak lelah memperjuangkan kesejahteraan hidup bagi kaum dhuafa.

Sukses terus yaa Dompet Dhuafa, semoga semua harapan dan cita-citanya bisa terwujud di tahun ini. Amin yaa robbal ‘alamiin.

***
Dompet Dhuafa
Philanthropy Building: Jalan Buncit Raya Ujung No. 18 Jakarta Selatan Indonesia.
IG: @dompet_dhuafa
FB: dompet dhuafa

Website: www.dompetdhuafa.org

#NyonyaPunyaCerita: Susahnya Jadi Orang Baik





If you can be one thing. Be kind! Anonymous

Assalamu'alaikum, halo halo hai. 

Akhirnya aku bisa ngetik lagi postingan kedua #NyonyaPunyaCerita bareng nyonyamalas.com, setelah dua minggu yang lalu aku nulis tentang Susahnya Menikah.

Kenapa duetku bersama Nyonya Malas selalu bertema tentang susah-susah begini. Susahnya menikah, susahnya jadi orang baik, adeuh kenapa jadi serba susah. 

Dan kudo'akan semoga tahun ini, Nyonya Malas tidak malas lagi, alias jadi Nyonya Rajin. Biar bahasannya gak susah-susahan mulu.

Mwahahaha, minta diguyur kuah indomie.

Oke deh, lets talk about kindness today!

Baca juga punya Nyonya Malas:

Nyonya Malas Punya Cerita: Tolong!


Btw, sebenernya ini curhatan gegara kita whatsappan dan saling cerita kalau kita pernah ketipu sama orang. Padahal mah kita mau berbuat baik tapi malah kena tipu.

Ishh, karunya. Kumaha amal-amalan cigana mah.

Jadi orang baik yang kena tipu

Hahaha, jadi begini. Aku sebenernya anak yang rela menolong dan tabah, rajin trampil dan gembira, hemat cermat dan bersahaja, bertanggung jawab dan dapat dipercaya, suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Eaaaaa anak pramuka.

Eia deng, aku mah orangnya seneng kalau bisa nolongin orang, kalau ada temen kesusahan atau saudara atau bahkan yang gak terlalu kenal sekalipun bawaannya suka kasian kalau gak ditolongin.

Tapi aku trauma, sejak aku pernah kena tipu, dulu pas masih jadi mahasiswa.

Hmmmm.

Jadi, dulu tuh aku pulang kuliah. Jalan dari kampus ke kostan, eh ditengah jalan ada mbak-mbak nepuk pundakku, katanya mau minta tolong.

Modelnya sih mbak-mbak modis, bawa ransel segala, persis anak kuliahan. Dan emang dia ngaku kalau dia kuliah di UNPAD. Asli ini kenapa bawa-bawa UNPAD segala.

Trus si sesembaknya bilang kalau dia kehabisan uang.

Lah lagian ngapain main ke UPI kalau lagi gak punya duit, diem aja sih di kostan. Aku juga kalau lagi bokek pas kuliah. Mending nyuci baju atau bersih-bersih kamar. Ngapain luntang lantung di kampus orang kan.


Tapi dulu aku gak sesu'udzon itu, hatiku masih suci bersih bak ibu peri. Wkwkwkwk.

Sesembaknya itu bilang dia gak punya uang, abis apa gimana ya, lupa. Dan dia mau pulang gak ada ongkos, dan HP nya lagi lowbat.

Inget waktu itu dia bawa HP Nokia warna merah. Dan dia minta no HP aku, dia tulis di kertas. 

"Mbak, aku minjem uang ya, nanti aku transfer kalau udah sampe rumah."

Katanya sambil nulis no HPku di kertas.

"Yaudah, saya juga minta no HP Mbak, deh." Kataku.

Akhirnya kita jadi tukeran no HP. Buat apa coba aduhhh, ini beneran aku polos amat ya waktu itu.

Dia bilang emang kehabisan uang. Sebagai anak yang tenggang rasa, karena jadi mahasiswa itu kalau lagi gak megang uang itu rasanya gimana gitu ya, aku pun kasian sama dia.

Akhinya kukasih beberapa lembar uang yang katanya akan dia ganti nanti via transfer bank.

Dan karena aku berhati bak ibu peri, selain kukasih pinjem uang, aku anter dia ke terminal bis buat pulang dan kubeliin gorengan juga, takutnya dia kelaperan di jalan.

*Ya Alloh Tetty baik hati amat, padahal sendirinya juga belom makan, wkwkwk.

Udah deh, abis itu dia naik bis sambil dadah-dadah. Mungkin dalam hatinya mah udah ngebatin, "Sukurin, emang enak gue tipu."

Adeuhhhh, aku beneran gak berpikir macem-macem sampai akhirnya aku nelepon HP embaknya, dan selalu NOMOR YANG ANDA TUJU TIDAK TERDAFTAR. 

Dan akupun nungguin dia ngehubungin pun gak ada sama sekali sampe sekarang udah 10 tahun, si Mbaknya gak ada kabar.

Yaudah sih lah ya, sampe sini fix banget aku kena tipu.

Sejak saat itu lah, aku kok enggan buat nolongin orang di jalan, atau yang emang gak kenal. Takut, takut kena tipu lagi.


Waktu aku jalan berdua Amel ke Pelabuhan Sunda Kelapa juga sama. Pas kita istirahat di mesjid, mau sholat Dzuhur, ada bapak-bapak yang minta uang 5 ribu, katanya buat nambahin beli makan.


Karena penampilan bapaknya yang gimana gitu, aku gak ngasih. Dan malah ngibrit aja ke dalem masjid, takutnya si bapak itu mau ngehipnotis apa gimana. 

Tapi lama kelamaan aku jadi mikir, gimana kalau si Bapaknya beneran kelaperan? Beneran lagi gak punya uang? beneran anaknya lagi butuh biaya pendidikan? Istrinya butuh biaya pengobatan?

*Waini mikirnya jauh amat ya.

Ya gimana kalau beneran? Itu aja sih yang jadi pikiran. 

Masalahnya udah ngalamin sendiri penipuan model begitu, dan sering nonton berita juga kalau pengemis atau gelandangan di Jakarta itu sesungguhnya punya rumah mewah di kampungnya.


Kan nyeseeeekkkk.

Aku aja tinggal di rumah yang lunasnya masih belasan tahun lagi, lah ini udah punya rumah mewah di kampung, nyengaja ngemis atau  jadi tukang tipu ke ibu kota.

Kemarenan aku nonton youtubenya Aiman, emang beneran mereka ngemis atau minta-minta buat dijadiin profesi. Pas pulang kampung, rumahnya gede dan mewah banget. Ya ampun, gimana mau percaya sama orang yang beneran kesusahan kalau banyak berita begini.

Di Bandung juga gak jauh beda.

Pernah nonton berita kalau ada daerah di Bandung yang dipakai buat kontrakan pengemis dan peminta-minta dari daerah.

Dan mereka beneran tinggal/ngontrak di sana, dan setiap hari 'kerja' nyari uang buat dibawa ke kampung mungkin nantinya, mau bikin paviliun juga kayak yang di berita-berita itu.

Parahnya lagi, ada pengemis yang menipu kita mentah-mentah. Ternyata 'borok/luka' di kaki mereka itu buatan semua pemirsa. Ada yang bikin pake tape atau peyeum Bandung, karena kan baunya asem gimana itu bisa ngundang laler hinggap.

Gak sekalian pake Bandung Makuta sih itu bikinnya.


Susahnya jadi orang baik

Ya sebenernya sih balik lagi ke niat kita masing-masing, kalau mau ngasih orang ya jangan berpikir jauh-jauh, yang penting ikhlas dan sudah lah, tangan kiri gak perlu tau pemberian tangan kanan.

Tapi, kalau kasusnya kayak yang aku ceritain di atas, dan seperti pengalamanku ketipu orang lain.

Mungkin aku lebih milih ngasih orang yang udah dikenal, atau via lembaga zakat. Kalau memang gak bisa, yaudah ikhlasin aja sekalian. Jangan pernah diinget-inget lagi.

Dia mau menipu atau ngga, itu mah urusan dia sama Alloh aja.

Kecuali kalau kamu tau si mbak atau masnya lagi syuting TOLONGGG, mayan kan bisa masuk tipi.

Mwahahah, anak zaman baheula tontonannya TOLONGGG. Di SCTV apa RCTI sih dulu? Lupa lagi.


***


Kalau kamu? Pernah punya pengalaman apa aja nih? Ceritain dong di kolom komentar, kutunggu yaaa.


Trimssss :)


Review Bambi Hair & Body Bath dan Bambi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi dan Balita


Review Bambi Hair & Body Bath dan Bambi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi dan Balita

Assalamu'alaikum, apa kabarnya para Mama cantik di rumah? Semoga sehat dan bahagia selalu yaaa.

Gimana kabar bayi, balita, dan anak-anak di rumah?

Semoga sehat juga yaa, karena kalau anak atau bayi sakit, yang paling rempong kan Mamaknya ya. Apalagi sekarang musim hujan, banyak nyamuk, hati-hati ya Mak, harus rajin jaga kebersihan rumah dan kebersihan tubuh anak juga.

Kali ini saya mau review salah satu produk bayi, namanya Bambi. 

Saya baru pertama kali pakai produk Bambi ini, makanya mau berbagi cerita pengalaman pakai produk ini ke Mama di rumah semuanyaaa.

Dan, produk yang kali ini saya mau review itu adalah produk Hair and Baby Bath dan Lotion Anti Nyamuk dari Bambi.

Yuk, langsung kita lihat seperti apa produknya ya.

1. Bambi Hair and Body Bath

Mandi adalah salah satu ritual yang paling disukai sekaligus gak disukai juga nih sama bayi atau balita. 

Suka kalau mandinya seru, gak suka kalau mandinya 'berasa dipaksa' sama emaknya. Hihi. dari Kifah kecil sampai Aldebaran sekarang, yang namanya mandi itu harus aja diganti diksinya.

Kalau bilang mandi pasti pada kabur dan nangis, tapi kalau bilangnya 'Main Air' pasti deh pada mau dan gak mau udahan. Yang ada malah nangis kalau udah selesai.

Dan produk bayi yang biasanya saya siapin sebelum melahirkan itu adalah shampo dan sabun bayi. Tapi saya paling suka pakai yang 2 in 1 gini sih dari zaman Kifah bayi, karena praktis aja, gak usah pake dua botol. Apalagi kalau sabunnya sabun batangan, yah alamat sekali mandi langsung abis atau ilang kebawa air. 

Makanya saya paling suka beli yang model 2 in 1 begini.

ReviewBambi Hair & Body Bath dan Bambi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi dan Balita
Mandi cerianya Aldebaran, mandinya di luar sambil main air.

Nah, kemarin ini Aldebaran nyoba Hair and Body Bathnya Bambi. First impressionnya adalah Hair and Body Bath Bambi ini wanggiiiiii.

Ya, wanginya enak banget, dan awet juga wanginya sampe siang atau walaupun dia abis main di luar. Jadi, rambut Aldebaran gak terlalu bau matahari.

Dan emang kemarin saya pakein Hair and Body Bathnya Bambi pas mandi pagi, dan sorenya itu masih ada samar-samar wanginya kecium. Padahal kita habis naik motor keluar bareng. 

Review Bambi Hair & Body Bath dan Bambi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi dan Balita
Kemasannya sebesar 200ml

Review Bambi Hair & Body Bath dan Bambi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi dan Balita
Terdapat tulisan 'tidak pedih di mata'

Yaps, pada kemasan Bambi Hair and Body Bath ini tertulis tidak pedih di mata. Kalau untuk bayi atau balita, pastinya saya nyari produk yang gak bikin pedih di mata. 

*Kalau emaknya nyari produk yang gak pedih di hati aja deh. Mwahaha.

Dan sejauh Aldebaran pake gak ada masalah, dia gak pernah jerit-jerit sakit atau gimana-gimana padahal dia sering gosok-gosok sendiri rambutnya kalau mandi. 

Review Bambi Hair & Body Bath dan Bambi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi dan Balita
Keramas sendiri, sekarag maunya serba sendiri.

Bambi Hair and Body Bath ini menurut saya memang produk perawatan bayi yang sesuai dengan kulit bayi, karena mengandung Anti Irritant Complex: Pro Vitamin B5, Licorice, Chammomile Oil, pH Balance (Produk mandi bayi dengan pH yang sama dengan kulit bayi agar tetap lembab dan tidak kering), Hypoalergenic, dan diformulasikan khusus dengan Natural Fragrance.

Review Bambi Hair & Body Bath dan Bambi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi dan Balita
Bambi Hair and Body Bath ini memang wangiiii

Selain itu, Hair and Body Bath ini juga merupakan produk sabun dan shampo yang bebas SLS, dan tidak kalah penting sudah bersertifikat Halal dari MUI.


2. Anti Mosquito Lotion atau Lotion Anti Nyamuk dari Bambi

Review Bambi Hair & Body Bath dan Bambi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi dan Balita
Lotion anti nyamuk dari Bambi

Selain pakai Bambi Hair and Body Bath, Aldebaran juga baru aja coba pakai produk Bambi yang lain yaitu lotion anti nyamuk.

Kalau untuk produk ini, yang paling saya suka adalah kemasannnya. Warna birunya ceria dan lucu, jadi bikin gak horor kalau ngadepin nyamuk.

Review Bambi Hair & Body Bath dan Bambi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi dan Balita
Suka sama warnanya

Wanginya sendiri adalah wangi serai atau sereh. 

Dan seperti yang kita tahu bawah wangi sereh ini adalah wangi tanaman yang gak disukai oleh nyamuk. Musim hujan gini, nyamuk lagi banyak-banyaknya. Untuk pencegahan, apalagi nyamuk berpenyakit seperti DBD, Cikungunya, Malaria, dan teman-temannya. 

Setiap sehabis mandi, saya oleskan di tangan dan kaki Aldebaran. Dan saya oleskan juga sebelum tidur. 

Review Bambi Hair & Body Bath dan Bambi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi dan Balita
Tidur gak takut nyamuk karena udah pake lotion anti nyamuk

Lotion anti nyamuk dari Bambi ini enaknya bisa dipakai oleh Aldebaran dan Kifah juga sebenernya. 

Beberapa malam sudah saya coba pakai di Aldebaran dan juga Kifah, alhamdulillah efektif untuk mencegah nyamuk ngegigit tangan atau kakinya.

Jadi, memang lotion ini cocok untuk bayi dan balita (produk terpercaya untuk bayi dari 0 bulan). Bahkan Kifah juga yang sudah 6 tahun masih pakai untuk menghindari nyamuk yang jahat menyebar penyakit. 

Review Bambi Hair & Body Bath dan Bambi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi dan Balita
Abaikan rambut jabriknya Aldebaran 


Lotion anti nyamuk dari Bambi ini juga efektif mencegah gigitan nyamuk hingga lebih dari 6 jam. Jadi kalau untuk bobo siang ini bisa satu kali oles saja. 

Sedangkan untuk bobo malam, biasanya saya pakaikan lagi ketika dini hari sebelum shubuh. Tapi kalau emaknya ketiduran sih nggak juga kadang, bablas aja sampai pagi gak dioles lagi, dan alhamdulillah gak digigit nyamuk.

Lotion anti nyamuk Bambi adalah lotion anti nyamuk yang free kandungan penangkal nyamuk dengan bahan kimia sintetis.

Mengandung Citronella Oil (minyak sereh) dan Andiroba Oil (Sejenis biji kacang yang berasal dari Brazil yang sangat tidak disukai oleh nyamuk) sebagai bahan aktif alami penolak gigitan nyamuk dan serangga. Anti Irritant Complex (Pro Vit B5, Licorice dan Chamomile).

Review Bambi Hair & Body Bath dan Bambi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi dan Balita
Tidur nyaman karena bebas nyamuk
Selain untuk bobo siang dan malam, juga dipakai sehabis mandi. Lotion anti nyamuk dari Bambi ini juga bisa kita pakaikan ketika anak-anak bermain di luar rumah.

Karena di luar rumah pun sama banyaknya, atau banyak juga serangga yang rentan menggigit ketika anak-anak sedang bermain.

Berapa Harganya?

Harga Bambi Hair and Body Bath 200ml di toko online sih berkisar 30rb-40rb dan harga lotion anti nyamuk Bambi ukuran 50ml sekitar 20rb-30rb.

Review Bambi Hair & Body Bath dan Bambi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi dan Balita
Main di luar pun harus tetap waspada dari serangan nyamuk
Review Bambi Hair & Body Bath dan Bambi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi dan Balita

***

Menjaga kesehatan dan kebersihan bayi dan balita memang susah-susah gampang sih. Tinggal kita sebagai ibu yang harus pintar dan juga selektif dalam memilih produk perawatan bayi yang membuat bayi nyaman, aman, dan bebas dari unsur yang berbahaya. Dan tentunya sudah bersertifikat halal.

Saya sendiri baru nyobain nih produk Bambi, dan alhamdulillah cocok untuk produk Hair and Baby Bath dan juga lotion anti nyamuknya.

Hair and Baby Bath dari Bambi paling suka sama wanginya yang enak dan tahan lama. Lotion anti nyamuknya pun bagus, karena Aldebaran gak digigitin nyamuk lagi ketika bobo atau main di luar rumah.


Kalau Mama, udah pernah nyobain produk Bambi yang mana aja nih, Ma?