Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Mitos Seputar Kehamilan Yang Sering Dianggap Fakta


Alhamdulillah, usia kandungan saya sekarang sudah memasuki 29 minggu, sudah masuk trimester ketiga. Artinya dalam beberapa minggu ke depan, dedek bayi sudah siap-siap akan dilahirkan ke dunia ini.

Masih penasaran sih, apa jenis kelaminnya. Menurut USG sih laki-laki lagi, tapi bidannya pun belum yakin, dan saya sendiri juga belum yakin. Dan sampai sekarang pun saya belum beli peralatan bayi apapun, karena masih berpikir bisa jadi ini janinnya perempuan, heuheu ngarep.

Abis emaknya udah gatel pengen beli yang serba pink, ungu, dan lucu-lucu khas anak perempuan.

Hari Minggu tanggal 29 Juli 2018 kemarin, saya berkesempatan diundang ke acara talk show seputar kehamilan bersama RS. Pondok Indah. Temanya tentang mitos dan fakta seputar kehamilan.

Wah, pas banget kan. Lagi hamil anak ketiga gini pun masih sulit aja membedakan yang mana mitos dan yang mana fakta.

Pembicaranya sendiri adalah dr. Eric Kasmara, Sp. OG yang merupakan alumni Pendidikan Dokter dan Pendidikan Spesialis Kebidanan dan Kandungan Universitas Indonesia.

Dr. Eric ini kalau dilihat wajahnya serius, tapi waktu ngomong ternyata orangnya kocak dan humoris abis.

Ibu Hamil adalah Seseorang yang Sehat

Menurut dokter Eric, seorang ibu hamil adalah seorang individu yang sehat. Oleh karena itu, dr. Eric tidak menyebut seorang ibu hamil sebagai pasien, karena memang fisiknya saja yang berubah karena ada janin yang berkembang di dalam rahim.

Mitos Seputar Kehamilan Yang Sering Dianggap Fakta
Ibu  hamil adalah individu yang sehat

Jika ada ibu hamil yang memiliki gangguan kesehatan, baru dr. Eric memperlakukannya sebagai pasien yang sedang sakit, memberikan obat, dan merujuk kepada dokter spesialis yang lain jika memang sakitnya harus ditangani oleh ahli lainnya.

Maka dari itu, sebagai individu yang sehat, ternyata seorang ibu hamil boleh lho melakukan banyak hal. Sama seperti ketika sedang tidak hamil. Dan yang beredar di kalangan masyarakat itu ternyata hanyalah mitos atau hoax semata.

Apa aja sih mitos seputar ibu hamil yang seringkali dianggap sebagai sebuah fakta?

1. Ibu hamil harus makan dengan porsi ‘double’ karena untuk makan dua orang.

Ini tidak benar ya, Mom. Karena yang namanya makan itu, paling penting adalah gizi seimbangnya, bukan soal porsinya. Kelebihan mengkonsumsi makanan, apalagi mengandung banyak gula justru berbahaya untuk ibu hamil.

Mitos Seputar Kehamilan Yang Sering Dianggap Fakta

Bayi yang dikandung akan cenderung besar, karena ukuran hati janin akan membesar disebabkan karena banyak menyerap glukosa.

Nah loh, kalau janinnya kegedean susah juga kan? Ngeluariannya pasti lebih butuh perjuangan lebih kalau bayinya terlalu besar atau gemuk.

Makan makanan yang sewajarnya, dengan nutrisi yang seimbang. Konsumsi sumber karbohoidrat (nasi, roti, sereal), protein (daging, hewan laut, kacang-kacangan), lemak (daging, telur) juga sumber serat (sayuran dan buah-buahan).

Apakah boleh minum susu?

Boleh. Produk turunan susu yang lainnya pun boleh, seperti yoghurt atau keju. Usahakan minum susu rendah lemak. Tidak mesti susu ibu hamil kok, boleh susu apa saja yang penting ibu hamilnya cocok dan gak bermasalah (seperti mual atau diare) setelah minum susu tersebut.

Tidak boleh minum minuman beralkohol saat hamil, kendalikan asupan garam, dan kalau bisa makan makanan yang dimasak sendiri, agar terjaga bahan dan kualitasnya.

2. Minum es membuat janin berukuran besar

Mitos Seputar Kehamilan Yang Sering Dianggap Fakta

Kalau hanya air es saja ini nggak ada kaitannya dengan berat badan janin, tapi kalau minum esnya pake gula, sirop, susu kental manis, baru deh bisa bikin janin besar, karena asupan gula tadi. Semakin banyak asupan gula, maka hepar atau hati janin makin membesar pula, maka ikut besar lah lingkar dada dan lingkar perut janin tersebut.

3. Makan nanas membuat keguguran

Mitos Seputar Kehamilan Yang Sering Dianggap Fakta

Ini pun tidak benar. Makan nanas tidak menyebabkan keguguran. Hanya saja perlu diperhatikan riwayat lambung ibu hamil. Apakah memiliki masalah asam lambung atau maag. Kalau sampai punya masalah, dan makan nanas, otomatis ibu hamil bisa sakit perut atau bahkan masuk rumah sakit gara-gara makan nanas.

4. Minum air kelapa membuat kulit janin menjadi bersih

Air kelapa memang baik dikonsumsi oleh ibu hamil, karena mengandung mineral dan elektrolit. Tapi tidak ada hubungannya dengan kulit janin yang menjadi bersih dan licin.

5.Minum minyak kelapa dapat melicinkan jalan lahir

Apapun yang dikonsumsi oleh ibu hamil tentunya akan masuk ke lambung, bukan ke vagina. Maka tidak ada hubungannya minum minyak kelapa dengan tujuan melincinkan jalan lahir nanti.


6.Wanita hamil tidak boleh berolah raga

Mitos Seputar Kehamilan Yang Sering Dianggap Fakta


Pendapat ini justru salah. Wanita atau ibu hamil boleh berolah raga bahkan sangat dianjurkan. Olah raga yang dilakukan bisa berupa olah raga ringan, berenang, senam atau yoga hamil. Peregangan otot justru sangat dibutuhkan pada saat kehamilan berlangsung.

Ya emang bener sih, ketika hamil kan kita menopang berat perut. Jadi perlu banget peregangan otot supaya gak pegel dan sakit.


7. Wanita hamil tidak boleh menambal atau mencabut gigi

Mitos Seputar Kehamilan Yang Sering Dianggap Fakta

Banyak yang mengatakan bahwa ibu hamil tidak boleh menambal dan mencabut gigi. Katanya bisa menyebabkan keguguran. Menurut dokter Eric ini justru salah kaprah, karena gigi yang bermasalah pada ibu hamil harus segera diselesaikan. Dan biasanya dr. Eric akan langsung merujuk ibu hamil ke dokter gigi apabila ada gigi yang harus ditambal maupun dicabut.

Karena gigi yang terinfeksi justru akan membawa kuman ke dalam darah.  Dan infeksi gigi atau gusi justru akan menjadi faktor pencetus kontraksi pada kehamilan. Selain itu, gigi yang sehat juga menjamin asupan gizi dan nutrisi yang baik pula bagi ibu hamil.

8. Ibu hamil tidak boleh naik pesawat terbang

Mitos Seputar Kehamilan Yang Sering Dianggap Fakta

Ibu hamil katanya bisa keguguran jika naik pesawat terbang, karena tekanan udara di atas pesawat bisa menyebabkan janin mengalami gangguan bahkan keguguran.

Hal ini hanya mitos belaka. Ibu hamil boleh naik pesawat, dan yang paling baik di atas 14 minggu. Kenapa? Karena frekuensi mual dan muntahnya sudah mulai menghilang di usia kandungan ini. Dan batasannya hingga 28 minggu. Karena di usia kehamilan ini, ibu hamil sudah tidak merasa nyaman naik pesawat komersil.


9. Metal Detector menyebabkan radiasi pada janin

Banyak yang salah kaprah antara X-Ray dengan Metal Detector. Ketika masuk bandara, kita hanya diperiksa menggunakan metal detector, bukan dengan X-Ray. Dan metal detector ini aman untuk ibu hamil, tidak menyebabkan radiasi ataupun kelainan pada janin.

10. Radiasi Kosmik menyebabkan gangguan pada janin dan tekanan kabin pesawat

Sekali lagi ya, Mom. Di atas pesawat, ibu hamil akan baik-baik saja, radiasi kosmik itu sangat jauh dan tidak menyebabkan bahaya ketika kita berada di atas pesawat. Selain itu, kekhawatiran keguguran karena tekanan udara di atas pesawat juga jangan terlalu dipikirkan. Karena pesawat sudah didesain sedemikan rupa, agar tekanan udara di dalamnya sesuai dengan kebutuhan dan keseimbangan tubuh manusia.

***

Stress memikirkan banyak mitos di atas justru membuat kehamilan kita tidak menyenangkan. Padahal, kebahagiaan dan pikiran yang positif sangat membantu kondisi ibu hamil di masa kehamilan bahkan hingga persalinan nanti.

Terima kasih RS Pondok Indah dan Mom Blogger Community atas undangannya.





Mitos apakah yang sering Mom dengar ketika dalam masa kehamilan? Yuk, sharing di kolom komentar :D


Review Jalan-Jalan Ke De Voyage Bogor. Bagus Sih, Tapi...


Review Jalan-Jalan Ke De Voyage Bogor

Bogor, baik kota maupun kabupaten adalah salah satu destinasi wisata yang menjadi favorit masyarakat Jabodetabek dan sekitarnya. Jaraknya lumayan deket, karena bisa ditempuh via Tol Jagorawi ataupun jalan biasa, ya kecuali kalau macet sih, ke Bogor bisa kehitung jauh juga, karena kelamaan di jalan.

Salah satu destinasi wisata yang cukup ramai di Bogor sekarang yaitu De Voyage, salah satu tempat rekreasi yang bisa dibilang kekinian dan instagramable buat foto-foto (penting banget kayaknya ini buat zaman sekarang).

Mau jauh atau gimana pun, akan dikejar ya kalau tempatnya lagi happening di instagram atau minimal bisa bikin feed instagram seger dan ketje kalau di-stalking sama orang lain.

Menurut aku sih, De Voyage ini konsepnya gak jauh beda sama Floating Market yang ada di Lembang Bandung, Farm House, The Lodge Maribaya, ya pokoknya tempat-tempat yang jual suasana gitu deh. Dan memang tempat macam begini itu menyasar kalangan yang demen pepotoan macem saya.


Suasana De Voyage

Review Jalan-Jalan Ke De Voyage Bogor
Suasananya lagi rame banget, banyak orang

Suasana di De Voyage cukup bersih dan rapi, cuman rada panas aja sih teuteup kalau datengnya jam 9 pagi ke atas. Walau di Bogor, hawa sejuknya udah gak terlalu terasa, beda sama Farm House atau Pasar Terapung yang ada di Lembang Bandung, hawanya dingin dan gak bikin keringetan sama sekali.

Karena ini konsepnya kayak perkampungan Eropa gitu, replika rumah-rumah di bangun mirip dengan arsitektur Eropa. Ada menara Eiiffel, Kano seperti di Venesia, dan ada juga kincir air.

Review Jalan-Jalan Ke De Voyage Bogor
Ada menara Eiffel mini

Replika rumahnya pun dibuat warna-warni, bagus banget emang kalau buat background foto. Dan favorit aku adalah background kuning ini. Bikin suasana jadi ceria dan kontras sama baju yang dipake.

Review Jalan-Jalan Ke De Voyage Bogor
Kuning bikin seger
Review Jalan-Jalan Ke De Voyage Bogor
Jadi pengen bikin tembok begini di rumah

*jadi kepikiran buat ngecat rumah warna kuning gini*

Cuman ada yang kurang sih, kurang luassss. Apalagi pas libur lebaran kemaren aku kesana, ya ampun penuhnya. Mau foto pun backgroundnya orang semua. Udah gitu di jalan pun jadi sempit. Mau lewat jembatannya aja susah. Dan yang antri buat naik kano atau mau main di area bermain anak juga panjang.

Review Jalan-Jalan Ke De Voyage Bogor
Sungai untuk naik kano

Kalau tempatnya lebih luas mungkin lebih enak, ditambah lagi spot yang asyiknya. Jadi jalan dan fotonya gak disitu-situ lagi.


Lokasi De Voyage

Lokasinya sih lumayan strategis, gak jauh dari exit Tol Kota Bogor. Tinggal ke arah BTM/Kebun Raya aja.

Lokasinya di Jalan Pabuaran Pamoyanan, Bogor Selatan Kota Bogor. Cuma sih jalan ke sana agak macet di Jalan Dreded-nya. Jalannya kecil, pertigaan pula. Jadi suka macet kalau naik mobil.

Lokasinya masuk komplek BNR, deket banget sama The Jungle Water Park. Sebelahan gitu deh sama The Jungle.

Apa bisa naik kendaraan umum atau ke stasiun KA Bogor?

Bisa kok. Gak terlalu jauh. Kalau mau turun di stasiun KA, tinggal nyambung aja Grab atau Gojek. Paling lama mungkin 30 menit nyampe sana. Kalau rute angkot sih kurang hafal juga. Dan enaknya pake ojol atau taksi online aja sih, soalnya kalau naik angkot pasti ngetem, banyak berhenti, dan kena macet pula.

Tiket Masuk

Kalau gak salah tiket masuknya sekitar 30-rb an deh, dan gak dapet welcome drink. Aku lebih suka di Farm House atau Pasar Terapung karena tiketnya udah termasuk welcome drink. Jadi agak terbayar gimana gitu suasana hati, meskipun tiketnya lumayan kalau buat bayar sekeluarga mah.

Sayangnya di De Voyage ini gak gitu. Padahal kalau dikasih welcome drink, pelanggan lebih seneng. Meskipun itu hanya segelas Milo atau Es Teh Dingin. Soalnya cuaca di Bogor sama aja panasnya, pas dateng kita jadi haus.

Atau kalau nggak welcome drink, ya bisa aja snack khas Kota Bogor. Jadi yang dateng bisa tau makanan khas Kota Bogor, dan bisa dibeli di outlet yang ada di De Voyage.

Spot Foto

Seperti yang aku bilang sebelumnya sih, spot buat foto lumayan bagus KALAU LAGI GAK BANYAK ORANG. Kalau lagi penuh sih ya jangan harap bisa bagus sih. Soalnya orang pada lalu lalang, dan ngantri juga buat foto di situ. Mau foto-foto pun jadi buru-buru, karena udah diliatin orang dari tadi. Wakakakakkak.

Review Jalan-Jalan Ke De Voyage Bogor
Foto di sini sambil desek-desekan sama orang sebenernya

Kids Friendly kah?

Hmmm, kalau menurutku sih agak kurang kids friendly. Ini tempat cocoknya buat anak muda. Soalnya ada sungai gitu, kalau anaknya aktif bisa lari-larian ke arah sungai. Jalanannya pun kurang lebar, jadi anak-anak yang jalannya selebor ngerinya jatoh ke sungainya atau nginjek-nginjek tanaman.

Review Jalan-Jalan Ke De Voyage Bogor
Aldebaran maunya lari-larian

Area bermain anaknya juga cuman yang tipe mainan pake koin aja, jadi harus bayar lagi. Gak ada macem ayunan, perosotan, atau play ground gratis. Padahal kadang orang tua kan capek ya abis jalan, trus pengen selonjoran kaki. Hahaha. Enaknya sih ada play ground yang kids friendly, jadi bisa bikin betah pengunjung buat berlama-lama di sana.

Review Jalan-Jalan Ke De Voyage Bogor
Mainannya harus beli koin lagi


Ada Minusnya?

Adaaa.

Razia Makanan

Yaitu gak boleh bawa makanan ke dalam area De Voyage, dan sebelnya sampe dirazia segala. Ini sebenernya menurutku agak kurang sopan sih, pake dirazia segala sama petugasnya. Padahal kalau Emak-emak itu kan emang seringnya bawa camilan atau susu UHT buat anak, jadi pasti ada di tas.

Nah, kalau camilan dan susu anak gak bisa masuk area wisata, kayaknya aku langsung mikir lagi deh buat bawa anak-anak ke sana.

Mungkin tujuannya supaya gak ada yang nyampah sembarangan, tapi ya mending sediain aja tempat sampah yang banyak di dalam. Toh, kalau memang tempatnya bersih, orang juga jadi malu sendiri kan buat ngotorin tempat itu.


Makanan di dalam area De Voyage Cukup Mahal dan Kurang Variasi

Padahal, kalau emang gak boleh bawa makanan, banyakin aja outlet makanan terutama camilan buat anak. Karena orang tua yang bawa anak pasti ribet kalau anakanya pengen ngemil. Udah gitu harganya mayan mehong. Minuman teh  aja dijual 12.500 satunya.

Hmmmm, kalau ngebandingin harga mini market kan bikin elus-elus dompet.

Kalau mau makan paling ya keluar itu ada Restonya, tapi itu di deket area parkir. Bukan di dalem tempat wisata utamanya.

Gak Bisa Debet

Pas kemarin ke sana, pas juga gak bawa uang. Dan mau debet pun gak bisa dong. Uang cuman pas buat beli minum aja, mau beli makanan gak ada uangnya. Jadinya kita pada kelaperan dan gak konsen buat main dan pepotoan.

Gak tau deh ya apa lagi rusak apa gimana, atau sekarang udah bisa debet di outlet makanan atau belum. Tapi sih karena gak bisa bawa makanan ke dalam, kalau bisa fasilitas buat makan dan minum baiknya dipermudah dan diperbanyak.

***

Over All, sebenernya di De Voyage itu enak lah lumayan. Terutama kalau lagi gak kebanyakan orang yang dateng, sama datengnya enaknya sore deh, biar gak terlalu panas. Karena aku dateng jam 9 pagi aja lumayan silau juga di sana.

Review Jalan-Jalan Ke De Voyage Bogor

Spot fotonya bagus-bagus, dan suasananya bersih dan asri. Cuma ya itu tadi, masalah gak bisa bawa makanan ke dalem kok ganggu banget ya, apalagi sampe dirazia, tas kita diliat satu-satu.

Mungkin cukup pakai himbauan aja, ditulis yang gede di depan pintu masuk. Kalau dirazia gitu kurang sopan dan kesannya kok curigaan banget sama pengunjung.

Spot mainan gratis kalau bisa dibuat untuk anak. Kasian soalnya buat orang tua yang pengen istirahat sebentar. Ya semacam play ground out door gitu kan juga bisa bikin tambah seru, anak-anak senang, orang tuanya juga bahagia. Gak  mesti gendong atau ngikutin anaknya jalan kesana-kesini terus.

Karena kalau aku liat, ya banyak juga lah keluarga muda yang datang ke sini. Bukan cuma anak muda yang lagi kasmaran dan bobogohan. Kalau bisa fasilitasi juga para keluarga milenial macam kami ini, hahahaa.

*Emang sapa dirimu yaaah, haha*


Udah sih segitu aja Weekend Review kali ini, tunggu ulasan tempat wisata selanjutnya yaa. Terima kasih buat yang udah baca sampai selesai, semoga hari ini sehat dan bahagia selalu yaaaa :D

5 Model Pakaian Baju Wanita Jadul yang Kembali Booming Hari Ini



Percaya gak kalau yang namanya fashion itu sebenernya cuman muter-muter aja? Apalagi pakaian baju wanita, yang hampir setiap tahun berganti model atau style, tapi sesunggunya kalau kita mau menengok ke belakang, fashion tersebut sudah pernah hits lho di beberapa tahun yang lalu.

Memang sih, ini cuman pengamatan ‘abal-abal’ aku aja sebagai konsumen pasar fashion, terutama pakaian baju wanita. Tapi di beberapa tempat yang aku kunjungi atau ketika aku lagi jalan-jalan di suatu tempat, banyak banget perempuan yang memakai model pakaian jadul berikut ini.

1. Celana Kulot

Celana kulot sejuta umat
Entahlah, apa aku yang salah liat atau gimana. Waktu kemarin aku ke Jakarta naik Commuter Line Jabodetabek, cukup banyak wanita yang pakai celana jenis kulot ini. Dan yang paling sering aku lihat adalah celana kulot warna hitam dengan stripes vertikal ke bawah.

Dan parahnya, ketika kulihat penampilanku sendiri, aku pun lagi pake celana kulot hitam stripes vertikal, wkwkwk. Ku heran, kenapa bisa samaan begini celana yang aku pake sama celana orang-orang.

Jadilah diriku mesam-mesem sendiri di dalam hati, karena pakai celana kulot hitam bergaris ini. Padahal sebelumnya yang kutahu, celana kulot yang sedang hits itu adalah yang motif batik atau pun bunga-bunga. Ternyata sekarang orang lebih suka motif garis hitam, mungkin supaya lebih kelihatan tinggi kali ya.

Hihi.

And For Your Information, celana kulot yang sedang ramai dipakai oleh kaum hawa ini, pernah hits di Indonesia pada tahun 90-an hingga tahun 2000.

Emang sih, pakai celana kulot ini nyaman ketika dipakai, tidak ketat, dan seperti sedang memakai rok (karena ukurannya yang lebar).

2. Jilbab Segi Empat


Masih inget gak waktu para Hijabers booming di Indonesia awal tahun 2010-an?

Hijab warna-warni khas Dian Pelangi dan model pemakaian jilbab yang belit sana belit sini lagi hits banget? Apa kamu juga termasuk yang ikutan menggunakan pakaian baju wanita ala-ala Hijabers tersebut?

Kalau iya, toss dulu sama aku. Yang pernah cukup ‘teracuni’ dengan gaya hijab para Hijabers, artis, ataupun selebgram yang maha ribet tersebut.

Tapi, voila.

Di tahun ini, hijab yang agak sulit dipakai, menggunakan banyak jarum pentul dan banyak simpul itu, sudah mulai ditinggalkan. Yang kembali hits dan laris manis di pasaran justru hijab segi empat motif atau pun polos ala taplak meja zaman dahulu.

Dulu, pake jilbab kudu liat tutorial
(sumber gambar: pinterest.com)
Para Hijabers, artis, selebgram lebih sering pakai kerudung segi empat dengan motif sederhana atau pun polos dengan hanya menggunakan satu jarum pentul, bahkan tanpa aksesoris apapun. Sungguh simpel dan sederhana, seperti seragam SMP aku dulu, hahaha.

Sekarang, pakai jilbab jauh lebih simpel
(sumber gambar: pexels.com)
Mungkin dunia fashion hijab ini mulai lelah dengan segala kerumitan yang ada, hingga akhirnya balik lagi ke jilbab segi empat yang simpel dan sederhana untuk dipakai.

3. Bergo Instan

Model bergo gini dulu sering dipake buat pergi ngaji TPA tahun 90’an
(sumber gambar: hijabprincess.com)


Bergo itu kerudung langsung, atau jilbab yang bisa langsung dipakai. Biasanya cuman pakai satu tali untuk diikat di belakang kepala, ataupun gak pakai tali sama sekali.

Dannnn, bergo instan seperti ini pun sekarang hits lagi lho. Padahal, di tahun 90-an, bergo macem begini sering aku pake waktu ke sekolah Madrasah, atau Taman Pendidikan Al-Qur’an.

Aku tak menyangka, model kerudung bergo ala anak TPA zaman dahulu kembali hits lagi di era milenials. Dan yang pakai pun bukan lagi anak-anak kecil yang mau berangkat ngaji, tapi jadi tren pakaian baju wanita tersendiri di Indonesia.

4. Gamis Polos

Masih inget dengan corak gamis dan model gamisnya Mbak Dian Pelangi yang full colour itu?

Aduh, Mbak Dian, maaf ya, bukan maksud Ghibah. Etapi beneran deh, dulu di awal 2010-an, hits banget baju gamis yang full colour dan baju gamis dengan banyaknya aksesoris, payet, hiasan, dan lainnya yang terlihat “wah” ala Dian Pelangi.

Dulu, zamannya serba warna-warni
(Sumber gambar: bitebrands.co)

Sekarang? Ow-ow. Kayaknya udah jarang ya, yang pakai baju model seperti itu, bahkan saat ke undangan pernikahan sekalipun.

Para wanita, khususnya wanita berhijab, lebih sering menggunakan gamis polos dengan sentuhan warna yang kaleum dan natural. Dipadu dengan jilbab segi empat yang juga sederhana, baik dalam corak maupun cara pemakaian.

Gamis polos jadi andalan

Padahal, dulu itu gamis polos model seperti ini sering dipakai Mamah ke pengajian atau pun sekedar pergi keluar rumah. Gamis polos minim aksesoris, dengan warna yang biasa aja (gak rame atau full colour). Gak nyangka ya, bakal tren lagi gamis model simpel begini.

5. Atasan Polos

Simple is the best!
(sumber gambar: detikHOT)
Sama halnya dengan gamis polos dan sederhana. Baju atasan yang polos, gak banyak motif ataupun aksesoris, booming kembali di tahun ini.

Tren ‘serba simpel’ tapi elegan kayaknya sih lagi meracuni tren fashion wanita di Indonesia. Apalagi atasan polos yang simpel ini bisa dipadukan dengan rok, celana berbahan katun, atau pun jeans sekalipun.

Tampilan kita jadi lebih sederhana tapi justru tetep fashionable dalam kesederhanaan itu.
Sekian analisa ‘abal-abal’ tren pakaian baju wanita di Indonesia ala tettytanoyo.com. Kalau kamu termasuk yang suka ngikutin tren pakaian gak sih? Atau lebih seneng pakai baju yang mencerminkan karakter kamu sendiri?

Sharing yuk, di kolom komentar :D

Pertanyaan Kifah #Part-7 Ada-ada Aja


Alohaaaa.

Udah lama banget rasanya gak update cerita recehan anak ini, anak yang sekarang udah naik ke kelas dua SD. Alhamdulillah, udah makin gede dan makin bisa aja ngeles kalau disuruh-suruh sama Emaknya.

Sebelumnya, yang belum pernah baca series 'Pertanyaan Kifah' bisa baca Part #6 dan Part sebelumnya di postingan ini yaa.



64. Nama E-Commerce

Kifah: "Ummi, kalau beli barang-barang suka dimana?"

Ummi: " Ya kadang langsung, kadang on line."

Kifah: "Tuh, Mi. Beli aja di sana (sambil nunjuk iklan E-Commerce di TV)."

Ummi: "Dimana?"

Kifah: "Itu, di Lazanda."

Ummi: "LAZADAAA KIFAH LAZADAAAA."


65. Percakapan di warung

Ibu Warung: "Bu, Kifah sakit?"

Ummi: "Enggak, ah, sehat."

Ibu Warung: "Kok kemarin beli tolak angin anak?"

Ummi: " Ah, masa?"

Ibu Warung: "Malah sebelumnya mau beli Neo Entronstop anak."

Ummi: "Hah?"

Ibu Warung: "Saya tanya aja, emang Kifah diare? Dia bilang nggak, yaudah saya kasih aja tolak angin anak."

Ketika di rumah.

Ummi: "Kifah, katanya kemarin beli tolak angin anak? emang Kifah sakit?"

Kifah: "Nggak."

Ummi: "Kok beli tolak angin anak? Malah katanya mau beli Neo Entronstop anak?"

Kifah: (dengan muka datar) "Kata Ummi kan aku gak boleh jajan sembarangan, gak boleh yang aneh-aneh, karena aku alergi sama asma, jadi ya aku beli weh tolak angin sama Neo Entronstop anak, soalnya rasanya enak."

Ummi: "Yaeelaahhh Kifaahh, gak Neo Entronstop anak juga keleeueesssss T_____T"


66. Gak Mirip

Kifah: (sambil marah-marah) "Ummi aku gak mau, ah."

Ummi: "Gak mau apaan?"

Kifah: "Itu kata orang-orang."

Ummi: "Kata orang-orang, apaan?"

Kifah: "Aku dibilang mirip Aldebaran. Pokoknya aku gak mau dibilang mirip Aldebaran."

(Karena Kakak gak mau disama-samain sama adek, eeeaaaaaa)


67. Ganti Nama


Kifah: "Mi, aku mau ganti nama."

Ummi: "Ganti nama? emang kenapa mau ganti nama segala?"

Kifah: "Ya gak apa-apa."

Ummi: "Emang mau ganti nama jadi apa?"

Kifah: "Isrofil."

Ummi: -________-


68. Anggap Aja Rezeki

(Waktu bertamu ke rumah temen Ummi, pas udah mau pulang).

Tanteu X: "Kifah udah mau pulang ya? Nanti main lagi ya."

Kifah: "Iya."

Tante X: "Ini buat Kifah jajan." (sambil ngasih Kifah selembar sepuluh ribuan).

Ummi: "Ih, gak usah. Ngerepotin aja."

Tante X: "Gak apa-apa, orang buat jajan." (Maksa banget ngasih uang ke Kifah).

Waktu udah di luar dan pamit pulang.

Ummi: "Kifah mau aja dikasih uang sama Tante, kan gak enak dikasih uang segala."

Kifah: "Ya gak apa-apa, Mi. Anggap aja rezeki."

Hastagaaa, ini anak.


69. Naik Kereta


Kifah: "Mah, mau naik kereta sama aku gak?"

Mamah: "Gak mau ah, capek."

Mamah itu sebutan buat Nenek yang di Parung.

Kifah: "Ih Mamah. Kalau kita naik kereta, yang capek bukan Mamah. Tapi masinis."

Mamah: %$^%&^&*$^T_T


70. Coca Cola

Abbiy lagi benerin motor di depan rumah.

Abbiy: "Kif, ke warung gih, beli Coca Cola."

Kifah: "Iya."

Sepulang dari warung.

Abbiy: "Mana Kif, Coca Cola nya?"

Kifah: "Ini."

Abbiy: "Lah, ini mah bukan Coca Cola."

Kifah: "Iya tadi Coca Colanya gak ada, adanya teh pucuk harum."

Abbiy: "Kifaahhh, Coca Colanya bukan buat diminum, tapi buat ngilangin karat motor T____T"



70. Nilai Bahasa Arab


Kifah abis UTS

Abbiy: "Kifah, kok nilai Bahasa Arabnya kecil."

Kifah: "Aku gak bisa Bahasa Arab."

Abbiy: "Ya kan belajar."

Kifah: "Yaiya atuh Abbiy, aku mah gak bisa Bahasa Arab. Aku mah bisanya Bahasa Sunda, kan Aku orang Sundaaaaa, bukan orang Araaaabbbb."


71. Allah Maha Melindungi


Kifah: "Ummi kenapa naik motornya lama banget?"

Ummi: "Jalannya jelek."

Kifah: "Ya emang kenapa kalau jalannya jelek jadi pelan-pelan?"

Ummi: "Ya takut jatoh atuh, Kif."

Kifah: "Ih Ummi, kan Allah Maha Melindungi."

Ummi: -_____-


72. Sayang Binatang

Ada kucing lewat, masuk ke dalam rumah.

Kifah: "Mi, kalau kita harus sayang binatang?"

Ummi: "Iya."

Kifah "Kucing juga?"

Ummi: "Iya, termasuk kucing."

Kifah: "Mi, kalau kita sayang sama kucing berarti kita menyembah kucing?"

Ummi: "Ya enggak atuh, Kif."

Kifah: "Kan kalau kita sayang sama Alloh, berarti kita menyembah Alloh."

Ummi: "Iya, tapi kalau sama kucing mah, nggak."

Kifah: (muka bingung) "ih, Ummi, mah."

**Butuh berulang-ulang emang ngejelasin konsep Ketuhanan ke anak-anak


73. Kiamat

Kifah: "Mi, kiamat itu kapan, si?"

Ummi: "Gak tau Kif, gak ada yang tau kecuali Alloh."

Kifah:"Trus nanti kalau Kiamat ngapain aja? Foto-foto?"

Ummi: *nangis darah*


74. Niru Iklan

Kifah: (lagi niru iklan makanan yang gak bikin gemuk di TV) "Mau langsing, malah ngomel terus."

Ummi: "NGEMIILLL KIF, BUKAN NGOMELLL."


75. Malaikat Munkar Nakir

Kifah pulang sekolah, capek abis ujian hafalan.

Kifah: "Mi, kalau kita mati nanti Malaikat Munkar Nakir nanyain hafalan surat apa sih?"

Ummi: *&(*^&%$^&*)+_+


76. Penjajah

Kifah: "Bi, dulu penjajah ngapain sih ke Indonesia?"

Abbiy: "Menjajah."

Kifah: "Emang mereka mau apaan?"

Abbiy: "Mau rempah-rempah dari Indonesia."

Kifah: "Kenapa mereka gak minta baik-baik aja?"

Abbiy: "Iya juga sih, Kif."



77. Gua Jepang

Abbiy: "Kif, ini namanya Gua Jepang."

Kifah: "Siapa yang bikin, Bi?"

Abbiy: "Yang bikin orang Indonesia."

Kifah: "Oh, aku tau. Sekarang Jepang sama Indonesia udah temenan kan?"

Abbiy: "Iya, udah."

Kifah: "Iya, soalnya udah dibantuin dibikinin Gua sama orang Indonesia."

Abbiy: "Kumaha kamu, weh."



78. Ayat-Ayat Cinta

Kifah lagi nonton Ayat-Ayat Cinta 2 di TV, waktu libur lebaran kemarin.

(adegan Fahri dikasih tempe Mendoan sama Hulya)

Fahri: "Dari sekian makanan ini, aku paling kangen nih sama Tempe Mendoan."

Hulya: "Tempe Mendoan ini spesial aku bikinin buat kamu, Fahri."


Kifah: "Pasti abis ini iklan bumbu racik tempe."


Abbiy dan Ummi: *ngakak guling-guling*



79. Hore, Aku Laki-Laki



Kifah: "Ummi, lagi hamil ya?"

Ummi: "Iya."

Kifah: "Waktu ngelahirin sakit?"

Ummi: "Ya sakit."

Kifah: "Horeee, asiikkk. Untung aku laki-laki, jadinya nanti kalau udah gede aku gak hamil."

Ummi: -________- pikasebeuleun



80. Gak Sopan!


Kifah: "Abbiy, aku sebel!."

Abbiy: "Sebel kenapa?"

Kifah: "Itu di bawah, waktu aku jualan ada yang gak sopan sama aku."

Abbiy: "Gak sopan gimana?"

Kifah: "Masa, aku dipanggil, Dek."

Abbiy: "Ya bagus atuh, sopan itu, mah."

Kifah: "Masalahnya, yang manggil Dek ke aku itu anak TK. Kan aku udah SD."

Abbiy: WKWKWKWKWKWKWKWK



Sampai jumpa diseries berikutnyaa yaaaaa :D