Saya di Bandung, suami di Bogor. Saya
tinggal bareng mertua, dan suami sendirian di rumah yang kami sewa yang jaraknya
itu sejam dari kantornya di Cibinong.
Seperti komitmen kami diawal. Kami akan
saling mendukung soal cita-cita dan pengembangan diri. Suami berhasil bekerja
sesuai dengan bidangnya (baca: sesuai jurusan di kampus dulu) dan saya sendiri
senengnya belajar.
Maka dari itu saya memutuskan untuk
kuliah lagi di Pasca Sarjana.
Dan suami pun menyetujuinya. Walaupun
konsekuensinya kita harus tinggal terpisah alias LDM dengan usia Kifah yang
waktu itu masih 3 tahun.
Singkat cerita, saya diterima/lolos ujian
masuk pasca sarjana di Universitas Pendidikan Indonesia Program Studi
Pengembangan Kurikulum.
Kenapa Pengembangan Kurikulum?
Karena S1 saya adalah Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan.
Kenapa nggak yang deket aja, di Jakarta
atau Bogor. Kenapa mesti di UPI?
Karena yang saya tahu, UPI masih jadi
penyedia program studi Pengembangan Kurikulum di jenjang pasca sarjana yang
memiliki kualitas baik dan terakreditasi oleh BANPT.
Jadi ya fix lah, tes di UPI. Sesuai jurusan dan minat juga. Gak kepikiran
untuk pindah atau lintas jurusan di kampus yang lain.
Baca juga: Mau Kuliah di Bandung? Baca Dulu Ulasan Lengkap Kost-kostan di Sekitar UPI Bandung Di sini.
Baca juga: Mau Kuliah di Bandung? Baca Dulu Ulasan Lengkap Kost-kostan di Sekitar UPI Bandung Di sini.
Dan semua biaya pendaftaran, biaya
kuliah, dan lainnya ditanggung suami sepenuhnya, padahal sehari-hari abbiy
sendirian di rumah, gak saya urusin. Huhuhu.
Feel guilty.
Kami berdua sudah mengestimasi waktu dan
biaya tentunya, bagaimana nanti teknis bertemu. Apakah tiap akhir pekan? Saya
yang ke Bogor atau suami yang ke Bandung? Naik apa kendaraannya? Bis, kereta,
atau travel.
Pilihannya jatuh pada seminggu sekali Abbiy
yang ke Bandung, tiap Jum'at malam naik travel setelah jam pulang kantor. Dan
biasanya Abbiy start naik travel jam 8 atau 9 malam. Hingga bisa dipastikan
nyampe ke Bandung itu tengah malam.
Awalnya Asik-asik Aja
Ya, awalnya emang asik-asik aja.
Seminggu sekali ketemu, kangen-kangenan gimana gitu yaaaa. Bisa dinikmatin lah,
tiap akhir minggu berdua bareng suami, makan malem bareng, jalan bareng,
apalagi di Bandung. Banyak tempat nongkrong asik.
Suami Tepar
Abbiy tepar karena harus bulak-balik
Bandung Bogor. Pulang kerja, capek, dan nyampe Bandung tengah malem pula.
Besoknya, saya sama Kifah udah ngerengek
aja buat diajak jalan-jalan.
Feel Guilty again, kalau inget. Hikz.
Saya Tepar
TERNYATA KULIAH DI PASCA SARJANA ITU
BERAT PEMIRSAAAHHH.
Jam kuliahnya emang sedikit, tapi
tugasnya itu astabjim.
Resume buku, mending bahasa Indonesia.
Ini bahasa Inggris zaman Issac Newton bro sist. Setengah budek saya bacanya.
Belum lagi makalah perorangan, makalah
kelompok, persentasi, tugas pra UTS, UTS (yang udah kayak bikin makalah lagi),
baca artikel di jurnal ilmiah minimal zepuluh zudul, tugas pra UAS, UAS, dan seterusnya dan seterusnya sampe tujuh keliling pala barbie.
Belum lagi tiap hari ke perpustakaan, baca
buku, baca tesis orang, print out
tugas, fotocopy, browsing artikel ilmiah, dan seterusnya dan seterusnya.
Berasa waktu 24 jam gak cukup buat
ngerjain itu semua, dan bikin saya hilang stamina, pikiran juga gak tenang
apalagi kalau tugas belum kelar.
Hikz.
Kifah Ikut Tepar.
Dengan riwayat asma yang dia punya.
Ikutan bulak-balik Bandung Bogor juga jadi dilema. Asmanya sering kambuh,
kemudian batuk dan dilanjut demam tinggi.
Daaannn yang paling berat adalah ngurus
anak sakit tanpa suami ditambah tugas kuliah yang maha dahsyat.
Stamina Kurang Dijaga
Udah tahu resiko LDM begini dan begitu.
Saya masih gak aware sama badan
sendiri.
Telat sarapan pagi, makan makanan
terlalu pedas, dan berlemak pemicu si penyakit, diperparah dengan ritual
begadang karena tugas.
Tobat gusti. Itu fase hidup saya yang
rempong serempong-rempongnya.
Padahal kalau stamina saya baik, mungkin
saya gak akan se-desperate itu.
Hingga akhirnya saya memilih cuti kuliah
dan akhirnya mengundurkan diri karena hamil anak kedua juga. Udah kebayang gak
akan sanggup sama sekali buat LDM.
Stamina dan Cita-cita
Menurut saya, dua hal ini berkorelasi
sempurna. Tanpa stamina baik, cita-cita juga makin jauh diraih. Apalagi
emak-emak multitasking itu gak kebayang gusti.
Di rumah ngerjain seabrek tugas
domestik, digelayutin anak-anak, minta ditemenin, minta di empok-empok kalau
mau bobo, stamina wajib banget kuat dan tahan banting buat ngurus itu semua.
Ya kan Mak?
Dan kalau saja ditambah dengan
"membangun cita-cita" entah harus di-dopping dengan apa lagi tubuh
mamak tercinta.
Perlu Penjaga Sistem Imun
Hal yang penting dijaga oleh para emak
rumah tangga yang multitasking, selain tingkat "kewarasan" adalah
imunitas tubuh.
Baca Juga: Hai Mom, Waraskan Dirimu Dengan Menulis!
Baca Juga: Hai Mom, Waraskan Dirimu Dengan Menulis!
Familiar dong sama quotes "Jadi
emak gak boleh sakit”
Soalnya kalau atit, sekeluarga bakal
terbengkalai semuaaanyaaa.
*kasih medali emas buat para emak*
Imunitas tubuh emak harus kuat, gak
boleh kalah sama penyakit. Dan disini lah emak butuh “tameng” untuk memperkuat
sistem imun tubuh.
Stimuno
Kenal dong kenal sama stimuno.
Iklannya udah sering wara wiri di tv,
tapi mungkin lebih sering lihat iklan stimuno yang untuk anak-anak seperti ini
ya.
Stimuno untuk anak berbentuk sirup rasa anggur |
Sebenernya ada juga produk stimuno untuk
orang dewasanya loh, namanya Stimuno Forte.
Bentuknya seperti ini:
Stimuno Forte dalam kemasan botol |
Kapsulnya mungil, tidak pahit dan tidak berbau obat |
Waktu kuliah sambil LDM-an kemarin
sayang sekali saya belum mengkonsumsi stimuno secara rutin. Padahal manfaatnya
banyak, yaitu:
1. Bekerja langsung pada sistem imun.
2. Fitofarmaka, teruji klinis, khasiat dan keamanannya.
3. Herbal, terbuat dari ekstrak tanaman meniran (Phillanthus niruri)
4. Tolerabilitas baik digunakan dalam jangka panjang, jika dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan.
5. Terbukti secara klinis membantu proses penyembuhan.
Tambahan mungkin ya, Fitofarmaka adalah
standar tertinggi yang diberikan oleh BPOM untuk produk herbal yang sudah
memenuhi standar proses dan kualitas sesuai dengan syarat dari BPOM.
Sertifikat fitofarmaka merupakan
sertifikasi yang membuktikan bahwa stimuno telah teruji klinis pada manusia
sehingga manfaatnya jelas dan dapat dibuktikan.
Stimuno dalam kemasan strip |
Stimuno adalah imunomodulator yang
berfungsi untuk memperbaiki sistem imun sehingga dapat mencegah sakit dan
mempercepat proses penyembuhan. Terbuat dari ekstrak meniran yang telah teruji
klini dan aman digunakan secara rutin dalam jangka panjang jika dikonsumsi
sesuai dosis yang dianjurkan.
Jadi, stimuno ini bisa digunakan dalam
kondisi sehat satu kali setelah makan atau dalam kondisi sakit untuk
mempercepat proses penyembuhan dengan dosis 3 kali sehari.
Tambah Stamina Demi Cita-cita
Keputusan saya untuk tidak melanjutkan
kuliah di pasca sarjana sudah melewati tahap pertimbangan antara saya dan
abbiy.
Agak kecewa memang, tapi tentunya ini
demi kebaikan kami sekeluaga baik secara fisik maupun psikologis.
Tapi saya gak berhenti sampai disitu
kok.
Namanya cita-cita harus tetap dibangun
dari jalan manapun. Baik secara akademik atau non akademik.
Hingga akhirnya lahirlah blog ini.
Hahahaha, pelampiasan nih ye.
Ah gak juga, ternyata saya makin sadar
tentang passion saya dan bagaimana bisa mengembangkan diri sendiri.
Aktivitas blogging membuat saya merasa
berkembang walau tidak berada di dalam sebuah proses perkuliahan. Bahkan
sekarang saya mulai rutin beraktivitas keluar rumah demi menekuni hobi blogging
yang saya cintai.
Baca Juga: 5 Penyakit yang Sering Menjangkiti Blogger
Baca Juga: 5 Penyakit yang Sering Menjangkiti Blogger
Seperti mengikuti sebuah event,
mengikuti seminar, menambah pengetahuan dan skill dengan mengikuti pelatihan,
dan lain sebagainya. Kesemuanya itu otomatis menguras banyak tenaga dan membuat
saya harus pintar menjaga kesehatan.
Dan yang paling penting sekarang adalah
gak perlu lah tepar-tepar lagi kayak dulu.
Tepar gegara stamina ngedrop sekarang
bisa diatasi dengan mengkonsumsi stimuno. Apalagi anggota keluarga yang
bertambah otomatis menambah "pekerjaan" emak di rumah. Apalagi
cita-citanya masih bertengger 5 cm didepan dahi, gak boleh dong sering-sering
tumbang.
Saya sering berpergian mengikuti event blogging menggunakan Commuter Line Jabodetabek |
***
Terakhir, mwaa jadi panjang begini.
Cita-cita tinggi, ingin mengembangkan
diri, ingin kuliah lagi, semua pasti bisa diraih asal ada kemauan keras.
Prinsip saya sih "No Pain, No Gain"
Jadi capek itu adalah sebuah kepastian
dalam rutinitas sehari-hari.
Jangan sampai kelelahan dan keluhan
kesehatan jadi hambatan untuk mengembangkan diri emak semaksimal mungkin.
Pilih dan pelihara tubuh dengan gizi dan
suplemen yang tepat ya mak. Khususnya buat emak, si wanita otot kawat, tulang
besi kebanggaan keluarga yes!
Emak harus cari bermacam cara menjaga
kesehatan tubuh, bisa dengan mengkonsumsi makanan yang lebih sehat dan bergizi,
meminum multivitamin, atau minum stimuno setiap hari agar daya tahan tubuh
tetap dalam taraf maksimal.
Lebih lengkap tentang stimuno bisa
dilihat di web Stimuno atau Stimuno Forte.
***
Nah, bagaimana pengalaman emak semua untuk menjaga daya tahan tubuh setiap hari?
Nah, bagaimana pengalaman emak semua untuk menjaga daya tahan tubuh setiap hari?
Sharing yuk!