Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.

Pertanyaan Kifah #Part-5 Neraka, Jerawat, Cangehgar



What, udah Part 5 aja nih.

Yang mau baca Part 1, Part 2, Part 3, Part 4 silakan tinggal klik yaa.


Akhirnya balik lagi nyeritain "keluguan" anak 6 tahun yang sudah masuk kelas 1 SD ini. Tadinya saya udah gak mau ngelanjutin, karena anaknya udah makin gede, tapi ternyata ya ada-ada aja pertanyaan sama pernyataan dia yang bikin ngikik sendiri.



48. Gak Mau Meninggal

Kifah: "Mi, kalau udah tua kita meninggal ya?"

Ummi: "Ya iyalah."

Kifah: "Aku gak mau, takut." *sambil masang muka takut*

Ummi: "Ya, gimana lagi, semua manusia pasti meninggal, Kif."

Kifah: "Nggak ah, nggak mau meninggal. Aku mah mau langsung ke luar angkasa aja."

Ummi: *lah, apa hubungannya meninggal ama keluar angkasa*


49. Neraka di Instagram

Kifah: "Mi, neraka itu kayak gimana sih?"

Ummi: "Banyak apinya, nanti dibakar kalau banyak dosa."

Kifah: "Coba, Mi. Liat di Instagram, ada yang ngaplod foto neraka gak?"

Ummi: T__________T


50. Gak Mau Kelas 2

*Percakapan di atas motor*

Kifah: "Ummi, aku nanti kelas 2 sekolah di sini lagi?"

Ummi: "Iya, emang kenapa?"

Kifah: "Gak mau ah! Aku gak mau sekolah di sini lagi! Aku gak mau naik ke kelas 2!"

Ummi: "Lah, emangnya kenapa?"

Kifah: "Gak mau ah, aku gak mau jadi imam. Mau jadi makmum aja kayak kelas 1."

Ummi: *Rrrrrrrr, kirain apaan*


51. Pelatih Karate

Kifah abis latihan karate.

Ummi: "Gimana tadi latihannya?"

Kifah: "Mmmm enak."

Ummi: "Seru gak?"

Kifah: "Mmmm, seru."

Ummi: "Bagus-bagus."

Kifah: "Mi, kalau nanti sabuk aku jadi ganti warnanya? Gak putih lagi?"

Ummi: "Iya nanti kalau udah ujian kenaikan tingkat."

Kifah: "Jadi warna apa?"

Ummi: "Kuning."

Kifah: "Ohhh, tadi juga si abangnya, sabuknya udah warna item."

Ummi: *SI ABANGGGGGNYAAAAAA, lukate tukang somayyy*

Ummi: Simpei Kif Simpei pelatihnya, bukan abangggg -_______-


52. Mau Bonceng Aldebaran

Kifah: "Aku kalau udah gede mau bonceng ade."

Ummi: "Iya."

Kifah: "Nanti Mi, kalau aku udah kuliah, kan udah bisa bawa motor."

Ummi: "Yah kan Aldebarannya udah gede atuh Kif."

Kifah: "Aku kan kakaknya, harus bonceng ade, di depan."

Ummi: "Iya, tapi Aldebaran kan udah gede juga, udah gak bayi."

Kifah: "Ihhh, pokoknya aku mau boncengin Aldebaran di depan kalau udah gede."

Ummi: "Kumaha kamu weh."


53. Jerawatan

*Kifah lagi main polisi-polisian dengan adegan menelepon*


Kifah: "Ya Halo pak polisi. Ini Kifah, tolong ya tangkap orang yang bernama Ummi. Ciri-cirinya adalah pakai baju orens, pakai celana biru, dan mukanya jerawatan."

Ummi: "KIFFFAAAAAHHHHHHH."

*nangisss di atas meja setrikaan*


54. Dokter di UGD

Asma Kifah kambuh, subuh-subuh ke UGD buat diuap.

Kifah: "Tadi aku di uap sama dokter."

Ummi: "Laki-laki apa perempuan dokternya?"

Kifah: "Perempuan lah, cantik lagi."

Ummi: "Cantikkan mana sama Ummi?"

*teuteup ya, naluriah emak-emak pasti nanya kek begini"

Kifah: "Ya cantikan Bu Dokter lah."

Ummi: "Kifah jaaahaaatttttt T______T"


55. Cangehgar

Kifah lagi seneng dengerin cangerhgar di Youtube, dan dialog ini kayaknya yang paling sering dia ulang-ulang.

*warning: Sunda only iyeu mah.

Kifah:

"Pak, ai belo teh naon."
"Belo teh anak kuda."
"Ai eneng?"
"Ai eneng mah, anak Bapak."
"Naha saur bu guru mah eneng teh anak munding."
"Ah, itu mah bu guru na wae heurey."

Ummi:

*Wkwkwkwk* *ngakak bari ngabayangkeun anak munding*

[Review] Wardah Exclusive Matte Lip Cream See You Latte (No.3) dan Oh So Nud* (No.11)

[Review] Wardah Exclusive Matte Lip Cream See You Latte dan Oh So Nude!

Assalamu'alaikum

Halo halo pecinta lipstik Matte warna nude. 

Kali ini saya akan mereview lipstik matte warna nude dari Wardah yang sudah terkenal dan malang melintang di jagad perlipstikan di Indonesia.

Sebelumnya saya pernah share tentang 5 lipstik warna nude yang bisa dicobain. Dan salah satunya produk dari warda ini yaitu Exclusive Matte Lip Cream See You Latte.

Waktu itu saya hanya mereview satu aja, yaitu yang See You Latte. 

Nah, sekarang saya mau review dua lipstik matte warna nude dari wardah yang warnanya menurut saya kaleum banget, manis banget, dan gak gonjreng kalau dipake.

Baca post sebelumnya:

5 Rekomendasi Lipstik Warna Nude


[Review] Wardah Exclusive Matte Lip Cream See You Latte dan Oh So Nude!
Warda Exclusive Matte Lip Cream See You Latte

💄💄💄

Exclusive Matte Lip Cream Wardah See You Latte No.3

Di postingan yang sebelumnya itu, saya baru review lip cream matte warna nude dari wardah yang See You Latte ini.

Menurut saya ini adalah warna yang cukup natural dan manis buat dipakai sehari-hari atau pun buat acara tertentu. Kondangan misalnya.

Warna Exclusive Matte Lip Cream Wardah See You Latte ini meskipun agak kecoklatan/krem, masih punya nuansa pink yang terlihat. 

Teksturnya creamy dan "agak tegang" sedikit, makanya saya saranin rajin pakai lip balm atau repairing jelly dulu sebelum pakai lip cream matte. Supaya bibirnya gak jadi kering nantinya.


[Review] Wardah Exclusive Matte Lip Cream See You Latte dan Oh So Nude!
Exclusive Matte Lip Cream Wardah See You Latte


Untuk yang Exclusive Matte Lip Cream Wardah See You Latte ini masih ada nuansa pinknya menurut saya. Dan memang produk wardah itu lipstick atau lip creamnya lebih dominan warna pink dihampir semua shade.

💲Harganya IDR 59.000 dan masih bisa lebih murah kalau lagi diskon.


[Review] Wardah Exclusive Matte Lip Cream See You Latte dan Oh So Nude!
 Exclusive Matte Lip Cream Wardah See You Latte masih ada nuansa pinknya sedikit

💄💄💄

Exclusive Matte Lip Cream Wardah Oh So Nud*! No.11

Sebenernya warna Exclusive Matte Lip Cream Wardah Oh So Nud*! ini gak jauh beda, ya beda setingkat doang sih, setingkat lebih gelap. Jadi, warna Exclusive Matte Lip Cream Wardah Oh So Nud* ini agak lebih kecoklatan dari yang See You Latte.

Aku akui lah, Matte Lip Cream wardah ini emang bagus-bagus warnanya.

😆😆😆

Baca juga: Review Wardah White Secret


[Review] Wardah Exclusive Matte Lip Cream See You Latte dan Oh So Nude!



Harganya pun tidak jauh dengan Exclusive Matte Lip Cream Wardah See You Latte tentunya, berkisar di angka 50-60 ribu rupiah saja.

Baca juga: Review Make Over Intense Matte Lip Cream 02 Heiress


[Review] Wardah Exclusive Matte Lip Cream See You Latte dan Oh So Nude!
Exclusive Matte Lip Cream Wardah Oh So Nude!

Bisa diliat kan?

Warnanya beneran gak jauh dari Exclusive Matte Lip Cream Wardah See You Latte. Sekilas malah samaan banget deh warnanya. 

💄💄💄

Perbandingan Exclusive Matte Lip Cream Wardah See You Latte dan Oh So Nud*!


[Review] Wardah Exclusive Matte Lip Cream See You Latte dan Oh So Nude!
Perbandingan Ekclusive Matte Lip Cream Wardah See You Latte dan Oh So Nud*!

Kalau kamu lagi galau mau pilih warna yang mana dari dua lip cream wardah ini, ni aku kasih gambaran ya.


[Review] Wardah Exclusive Matte Lip Cream See You Latte dan Oh So Nude!
Perbandingan Wardah Exclusive Matte Lip Cream See You Latte dan Oh So Nud*!


Bisa diliat, See You Latte lebih pink, sedangkan Oh So Nud*! lebih kecoklatan ya, ya walau gak coklat-coklat banget sih, masih ada pinknya dikit juga.

Baca juga: Review Emina Creamate Fuzzy Wuzzy (02) dan Mauvelous (03)

Mwahahah, malah jadi pusing kan ngebedain warna lipstik doang. and this is a women's life.  

😀😀😀



[Review] Wardah Exclusive Matte Lip Cream See You Latte dan Oh So Nude!
Ini dia perbedaannya, coba deh diterawang
Untuk ketahanan sendiri ya lumayan lah, cuma kalau dipakai makan atau minum tetep ilang-ilang dikit.

😉😉😉

Rekomendasi untuk kamu:

Kalau kamu suka warna lip cream matte yang masih agak ngepink sedikit, lebih baik pilih Wardah Exclusive Matte Lip Cream See You Latte, dan kalau kamu suka yang nud* banget agak ke arah coklat pilih Wardah Exclusive Matte Lip Cream Oh So Nud*!

Dan kalau aku sendiri lebih suka yang OH SO NUD*!

❤❤❤

Karena warnanya naturalll banget di warna kulit saya yang gak putih-putih amat ini.

Tapi sebenernya sih, dua-duanya bagus sih, makanaya aku beli dua-duanya, wkwkwk. Gimana sih ini ngereview.

✌✌✌
Selamat Weekend, selamat jajan lipensetip baru yaa!

Btw, kalau kamu lebih suka yang mana?

Blogging Tanpa Tekanan



Akhir-akhir ini saya merasa bahwa blog ini mulai menjenuhkan.

😧😧😧


Kenavaah? 

Karena saya nulis mulai disebabkan deadline tulisan. Ya, deadline lomba blog, deadline reportase, deadline review, dikejar page view, komentar dan lain sebagainya.

Ya walau kadang deadline pun sebenernya cukup membantu supaya mau gak mau ya harus buka laptop dan blog. Allohuma paksakeun kitu lah istilahna. Gak ada waktu santai, gak ada waktu buat mager leha-leha gak posting sama sekali.

Awalnya saya gak nyangka juga sih, perjalanan blogging saya bisa sejauh ini. Padahal, dulu mah postingan suka-suka, nulis suka-suka, dan ada yang komentar satu pun senengnya luar biasa.

Bahkan nama blognya pun aspun banget, asal punya nama.



Fiuhhh.


Ya tapi itu tadi, ada kalanya kita jenuh dengan apa yang kita lakukan, pasti pengen punya suasana baru, rasa baru, sensasi baru, dan pastinya semangat baru.

Lahhh yang dikantor aja setahun sekali upgrading ke luar negeri, ya ngeblog pun sama lah, ada jenuhnya, perlu upgrading juga.

Saya jadi mikir, kira-kira supaya refresh lagi mood ngeblognya, apa yang harus saya lakukan?

1. Travelling 🚣

Kayaknya sebagian besar blogger akan jalan-jalan kalau bosen dengan rutinitas blog di rumah. 

Ada yang travelling keluar negeri, keluar kota, atau stay cation di hotel bareng keluarga. Lumayan lah supaya otak gak mumet terus di rumah.


2. Ngopi ☕

Gak sedikit blogger yang hobi minum kopi, dan melampiaskan seluruh kejenuhannya lewat secangkir kopi. Ya emang asiknya blogger begini, 'bisa ngantor dimana aja'. Jenuh di rumah, bisa ke kafe atau ke Mall buat sekedar ngopi-ngopi cantik.

3. Ngobrol 👭

Mau ngobrol dengan sesama blogger atau bukan, rasanya bisa deh balikin mood buat nulis lagi di blog. 

Biasanya, kalau habis ngobrol itu ada ide atau inspirasi. Bisalah buat next postingan, curhatan temen juga kadang bisa banget buat nongol di blog.

4. Mencari Kembali Jati Diri Blog 💻

Hmm, ini PR banget memang. Saya harus bisa nambah postingan yang sesuai dengan niche, sesuai dengan pengalaman, sesuai dengan kesukaan. Intinya harus bisa lah mengimbangi berbagai varian tulisan dalam blog ini. 

Kesian juga sama yang baca kalau akhirnya kalau blog ini isinya cuma iklannn aja. Mwahaha.


5. Menambah Hobi 👧

Karena blog kadang ada rasa jenuhnya, saya harus punya hobi baru nampaknya. Kayak Mak Gaoel, Mak Winda. Dulunya Blog banget, dan sekarang hand lettering banget, dan kayaknya Mak Winda nikmatin banget hobi letteringnya ini. 

Dan akupun nampaknya harus menambah beberapa hobi dan bisa jadi bahan tulisan juga di blog. 

Enaknya nambah hobi apa ya? 

Coba tolong dibantu yaa, *prok prok prok* 

Kira-kira hobi apa yang cocok buat saya ini?


***

Oke lah, segitu aja. Kayaknya jaka sembung naik gojek, kagak nyambung jek ama judulnya. Wkwkwk.


Yasudalah, yang penting "Eta terangkanlaahh.."


Selamat Hari Rabuuuu. Moga harimu makin seru yaaaa :D


💃💃💃

Tentang Keramahan



Sewaktu saya dan Abbiy masih LDR Bogor-Bandung, Abbiy pernah curhat kalau dia gak dapet pelayanan yang baik di tempat travel. 

"Salah satu karyawannya judes alias gak ramah, berasa dicuekin." Keluh Abbiy.

Rrrr. Ya saya pikir, oh itu lagi "apes" aja kali ya. Travel itu ngehire orang yang salah buat jadi front office di perusahaannya.

💔💔💔

Tapi suatu hari, Abbiy lanjutin ceritanya.

"Tau gak yang waktu itu petugas travel yang jutek abis? Masa setelah diajak ngomong pake nada 'agak tinggi' baru dia melayani dengan ramah."

What, jadi dia nunggu 'dikasarin' dulu istilahnya, baru deh dia ngeh akan tugasnya untuk melayani customer dengan baik. 


Sebenernya saya masih mikir itu mah di sana aja kali pelayanannya begitu, sementara di tempat lain mah nggak.

Tapi, makin kesini kok saya juga jadi punya banyak pengalaman yang gak enak seputar keramah tamahan orang-orang. 

Gak maksud bandingin sama waktu tinggal di Bandung sih, tapi dulu tuh ngerasanya di Bandung orang-orang someah (ramah) satu sama lain. Malah kadang saya sendiri suka malu kalau ada tukang parkir atau kasir yang kelewat ramah melayani pembeli. Saya suka kikuk sendiri.


Nah, semenjak tinggal di sini, kenapa agak jarang ya saya dapetin orang-orang yang ramah. Meskipun kita berusaha ramah, banyaknya ya tetap jutek aja gak ada senyum-senyumnya. 

😔😔😔

Apa gegara di sini hawanya panas? di Bandung mah dinging? Ngaruh gitu?

Bukannya pengen dibaik-baikin terus sama orang ya, tapi ini masalah pembentukan karakter kita. 

Ya sering kan denger istilah kalau kita tersirami aura positif maka tubuh kita akan positif. Pun sebaliknya, kalau kita terhujani aura negatif, maka tubuh dan jiwa kita pun akan ikut-ikutan negatif.

Sampai Abbiy juga pernah bilang, "Merasa gak sih? Kok kita jadi agak kasar gini ya sekarang?"

Hmmm, iya sih, saya merasa lebih cuek dan 'kasar' sekarang, padahal dulu sih boro-boro ngomong nyolot ke orang, udah takut duluan deh. Takut orangnya marah atau tersinggung.

Pernah saya sendiri ngalamin beberapa kasus.

😌😌😌

Di Kasir📠

Saya antri seperti biasa, nunggu giliran. Yang depan belanjaannya masih banyak. Ya namanya ngantri ya sabar aja kan, mau gimana lagi. 

Eh, tiba-tiba ada ibu-ibu dorong trollynya ke depan saya, nyerobot gitu. Matanya ngeliatin berikut bahasa tubuh yang gak enakeun banget. 

"Bu, saya duluan tadi di sini." 

Saya coba beraniin diri buat negur. Si ibunya sih hare-hare aja gak ada respon.

Pernah juga, ujug-ujug ada ibu-ibu yang naruh belanjaanya di meja kasir, padahal belanjaan saya aja masih ada di tangan saya dan baru mau saya taruh di meja buat di bayar.

Sradak-sruduk di kasir, begitulah kira-kira.

😞😞😞


Di Toko🏪

Ceritanya saya mau beli suatu barang, dan saya pasti milih-milih dong beberapa model yang mau saya beli.

Eh, tiba-tiba ada anak ABG yang nyosor ngambil barang yang saya mau beli.

"Lah, kok dibawa." Celetuk saya. 

Saya dan Mbak SPG barang tersebut saling tatap.

Si anak ABG itu kemudian berjalan ke arah ibu-ibu yang sepertinya mamahnya, yang lagi liat-liat barang di area lain.

"Mah ini mah." Kata anak ABG itu.

Setelah dikasih liat ke mamahnya, perempuan ABG itu naruh lagi barang ke depan saya. 

Ya otomatis saya ambil dong, kan emang tadi lagi saya pilih.

"Bu, itu kan tadi anak saya yang bawa." Kata mamah si anak ABG itu.

"Iya Bu, tapi saya duluan tadi yang pegang dan pilih, mau saya beli. Ya kan Mbak?" Saya tanya ke Mbak SPG.

Mbak SPGnya ngangguk.

"Iya betul, Bu." Kata Mbak SPG.

Si Mamah dan anaknya itu melengos sambil bersungut-sungut. 

"Yaudah! Kita beli di R*M*Y*N* aja!"

😑😑😑

Mwahaha, aduh jadi geli sendiri di dalem hati. Dan bener sih dalam Islam, bahwa kita gak boleh menawar barang yang sedang ditawar oleh saudara kita, dan laki-laki gak boleh melamar perempuan yang sedang dilamar orang.

*loh kok jadi kesono

Sakitnya tuh di sini. Bisa rusak deh hubungan silaturahim kalau coba-coba.


Di Parkiran🚘

Saya mau ngeluarin motor. Kebetulan parkiran lagi penuh-penuhnya. 

Tiba-tiba ada seorang ibu naik motor dan berhenti di jalan keluar. Kemudian dia celingak-celinguk, seperti mencari-cari sesuatu.

Duh, feeling mulai gak enak.

Kemudian saya beranikan diri ngomong, "Bu, maaf. Jangan parkir di situ, itu jalan keluarnya."

Si ibu itu pun menoleh ke arah saya dan bilang, "Iya, nggak! nggak!" dengan nada ketus banget sambil tancap gas.

Astagfirullohal'adzim.

*elus jilbab

😭😭😭

Kenapa setiap berusaha ramah sama orang kok "balesannya" begini. Mungkin benar adanya, udah lah jangan berharap apapun sama orang. Ya kalo mau baik-baik aja, nggak ya nggak aja, gak usah ngarep entar jadi baperrr.


***

Jadi, pesan moralnya, kalau mau ramah ya ramah aja, jangan ngarep diramahin balik. Karena subhanalloh susahnya minta hampun. Kalau mau negur orang ya negur aja, pakai cara baik-baik, kalau respon orangnya jelek, yaudah lah itu urusan dia sama dirinya sendiri.

Karena teko hanya mengeluarkan apa yang ada di dalamnya. Terserah kita, mau pilih jadi teko yang seperti apa isinya.

😘😘😘

Selamat hari Selasa. 
Selamat menebar aura positif.

Cegah Berbagai “Penyakit Perempuan” Ini. Periksakan Diri Ke Prodia Women’s Health Centre Sekarang!

review prodia womens health centre


[Sponsored Post]

Kita tentu masih ingat dengan penyakit kanker serviks yang merenggut nyawa pesohor negeri ini yang konon katanya telah mencapai stadium lanjut ketika pertama kali diketahui oleh dokter. Ya, kanker serviks yang begitu ganas memang sangat mudah merenggut nyawa perempuan yang “telat” mengetahui keberadaanya di area mulut rahim.

Berkaca dari kasus kematian perempuan yang diakibatkan oleh kanker serviks memang membuat saya merinding berhari-hari. Selain googling mengenai apa itu kanker serviks, gejalanya, tanda-tandanya, pengobatannya dan lain sebagainya membuat saya yakin bahwa penyakit ini adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh wanita di dunia.

Kanker memang salah satu penyakit ganas yang disebabkan oleh Human Pavilloma Virus atau HPV. Dan sayangnya, virus ini sulit terdeteksi ketika masuk ke dalam tubuh kecuali dengan cara atau pemeriksaan tertentu seperti Pap Smear misalnya. Bahkan, virus ini mampu “bersarang dalam diam” di tubuh perempuan selama puluhan tahun tanpa menunjukkan gejala apapun.

Pada tahun 2014, WHO menyatakan terdapat lebih dari 92 ribu kasus kematian pada penduduk wanita akibat penyakit kanker. Sebesar 10,3 persennya merupakan jumlah kematian akibat kanker serviks. Sedangkan jumlah baru kanker serviks berjumlah hampir 21 ribu.

Sejak tahun 2000 hingga tahun 2012, semakin muda usia wanita yang terserang kanker serviks, yaitu kisaran 21-22 tahun di tahun 2000 dan mencapai usia dibawah 20 tahun pada tahun 2012.

Penelitian WHO menyingkap kurangnya tindakan skrining penyakit kanker di Indonesia.  Khususnya untuk kanker serviks yaitu sitologi serviks dan ulasan asam asetat, secara umum belum tersedia di pusat kesehatan primer pada tahun 2014.

Ini ikut berpengaruh pada jumlah kematian kanker serviks di Indonesia yang tergolong tinggi karena sebagian besar disebabkan keterlambatan dalam diagnosis.

Sumber: alodokter.com

Data di atas tentu bikin kita makin merinding ya sebagai perempuan. Entah kenapa, ancaman penyakit yang menyeramkan makin sering menghantui kaum perempuan akhir-akhir ini. Terutama kasus kanker yang terus menjadi bahan perbincangan dimana-mana, termasuk medis sosial.

Tapi satu keyword yang saya camkan baik-baik adalah “keterlambatan dalam diagnosis”

Pada acara Blogger Gathering bersama Prodia Women’s Health Centre atau PWHC Jum’at 4 Agustus 2017 diterangkan oleh dokter bahwa memang kesadaran cek kesehatan oleh perempuan di Indonesia masih tergolong rendah.

Banyak yang berdalih “Untuk apa periksa kesehatan kalau sedang sehat?” Padahal ketika penyakit sudah menyerang, mengobati pastinya akan jauh lebih berat dibanding memeriksakan diri jauh-jauh hari.

Baca juga: Drama Ke Dokter Gigi

Seperti yang saya katakan sebelumnya, kanker serviks merupakan penyakit ganas yang sulit terdeteksi jika tidak melakukan pemeriksaan khusus seperti Pap Smear.

Pap Smear berguna untuk mendeteksi jika ada sel-sel abnormal yang berpotensi menjadi sel kanker. Dan apabila diketahui ada sel yang tidak normal pada leher rahim, pengobatan pada tahap pra kanker akan lebih mudah dilakukan dan menurunkan resiko terkena kanker serviks.

Prodia Women’s Health Centre atau PWHC

review prodia womens health centre
Desain kliniknya perempuan banget

Jika kita sering memeriksakan kesehatan atau cek laboratorium, kita pasti sudah tidak asing lagi mendengar nama Prodia. Ya, Prodia merupakan salah satu pelopor dan pemimpin laboratorium klinik di Indonesia dibawah naungan PT. Prodia Widyahusada, Tbk.

Laboratorium Prodia sendiri didirikan pertama kali di Solo pada tahun 7 Mei 1973 dan hingga saat ini Prodia telah tersebar di seluruh penjuru tanah air sebanyak 273 outlet Prodia, terdiri dari 131 laboratorium klinik (termasuk 10 diantaranya dengan tambahan izin dan layanan klink Prodia Health Care/PHC), 1 PHC Stand Alone, 3 klinik khusus, 12 laboratorium Rumah Sakit, dan 126 Point of care (POC) service di klinik dokter yang tersebar di 31 Provinsi dan 114 kota di Indonesia.

review prodia womens health centre
PWHC jalan Wolter Mongonsidi 77 Jakarta Selatan
review prodia womens health centre


PWHC adalah klinik kesehatan dengan pelayanan khusus bagi perempuan Indonesia yang didirikan pada 8 Maret 2017 yang bertempat di Jalan Wolter Monginsidi 77 Jakarta Selatan.

review prodia womens health centre

PWHC memberikan layakan kesehatan yang komperhensif berfokus pada Obstetric Gynaecology mulai dari pencegahan dini, pencegahan lanjutan, diagnostic centre, hingga konsultasi dokter dengan desain khusus yang ditunjang dengan perlengkapan diagnostic terbaru.

Apa saja layanan di PWHC?

❤Pencegahan dini/Primary prevention

Penyuluhan/edukasi dan vaksinasi/imunisasi

❤Pencegahan lanjutan/Secondary prevention

Medical check up, tes laboratorium lengkap, Pap smear

❤Diagnostic Centre

USG ObGyn, Colposcopy, LLETZ, Hysterosalpingography, USG Breast, X-Ray (Rontgen), Electrocardioghraphy.

❤Konsultasi dokter baik dokter umum maupun dokter spesialis dan sub spesialis

Dalam waktu dekat, PWHC juga akan menyediakan layanan Hysteroscopy dan Mammoghraphy. Mengacu pada Well-Woman Annual Health Assessment Recommendation (ACOG, 2012) dimana usia strata pasien dibagi berdasarkan usia yaitu strata usia 13-18 tahun, usia 19-39 tahun, usia 40-64 tahun, usia 65 tahun ke atas.

Perlu diketahui, bahwa setiap strata usia berbeda, dan PWHC akan melayani sesuai dengan strata usia pasien.

Tanya Jawab Seputar PWHC dan Kesehatan Perempuan

(Narasumber Ibu Rini, Project Manajer PWHC dan Dokter Raditya sebagai penanggung jawab dokter PWHC)

review prodia womens health centre
Ibu Rini, Project Manager PWHC

review prodia womens health centre
dr. Raditya, Penanggung jawab dokter PWHC

💉Kenapa sih perempuan harus memeriksakan diri di klinik atau pelayanan kesehatan khusus perempuan?

Jawab: Karena perempuan itu selalu ingin dimengerti, tsahhh. Ya kadang perempuan ada yang “horor” sendiri melihat klinik biasa untuk memeriksakan kesehatan. Pelayanan yang sifatnya umum juga kadang membuat perempuan bisa bapeeerrrrr. Makanya, klinik khusus perempuan ini bisa menjadi solusi agar perempuan bisa nyaman saat berkonsultasi, saat berada di klinik, dan saat melakukan pemeriksaan kesehatan. Saking perempuan banget, klinik PWHC sering disangka salon loh. Hehehe.

💉Kalau kita sehat, kenapa harus memeriksakan diri?

Jawab: Seperti yang kita ketahui bersama, kanker serviks atau kanker payudara misalnya. Banyak perempuan yang terdiagnosa kanker justru ketika kankernya sudah berada di stadium lanjut. Tentunya ini bisa dibilang sudah “terlambat” walau memang masih bisa dilakukan pengobatan. Maka dari itu, pemeriksaan sel kanker itu harus dilakukan sedini mungkin.

💉Memangnya, apa saja yang bisa dilakukan jika ditemukan virus HPV di dalam tubuh kita?

Jawab: Virus HPV memang virus penyebab kanker, tapi dengan diagnosa yang tepat, kita bisa mengetahui, apakah virus HPV tersebut bisa menyebabkan kanker atau tidak. Jika kita sudah mengetahui ada virus HPV di dalam tubuh, maka kita bisa menghindari makanan atau aktivitas yang bisa membuat virus tersebut mudah untuk menjadi sel kanker.

💉Jika tidak ditemukan virus HPV, apa yang bisa kita lakukan?

Jawab: Jika setelah melakukan pemeriksaan tidak ditemukan virus HPV, maka langkah preventif yang bisa dilakukan adalah melakukan vaksinasi.

💉Jika ada faktor “keturunan” mengidap kanker, apakah harus melakukan pemeriksaan?

Jawab: Ya, harus. Apalagi kanker payudara. Jika memiliki riwayat keluarga pernah mengalami kanker payudara, maka wajib melakukan pemeriksaan kesehatan diri sendiri ke klinik.

💉Apakah teknologi yang dilakukan di PWHC sudah canggih?

Jawab: Ya. Contohnya untuk Pap Smear. PWHC tidak melakukan Pap Smear biasa, melainkan melakukan Pap Smear dengan teknologi terbaru agar hasil yang didapatkan lebih akurat.

review prodia womens health centre
Peralatan medis dengan teknologi terbaru
review prodia womens health centre
Pemeriksaan USG

💉Apakah bisa memeriksakan diri di PWHC dengan BPJS?

Jawab: Saat ini belum bisa.

💉Apa saja pelayanan khusus perempuan selain pemeriksaan kanker?

Jawab: Selain yang sudah disebutkan di atas, selanjutnya PWHC juga akan membuka layanan khusus pasutri yang ingin memiliki keturunan.

💉Apa saja langkahnya jika kita ingin memeriksakan diri ke PWHC?

Jawab: Bisa datang langsung ke PWHC di jalan Wolter Mongonsidi 77, Jakarta Selatan. Atau menelpon untuk melakukan perjanjian. Sehingga kita tidak perlu antri di klinik untuk memeriksakan diri. PWHC akan memberikan layanan konsultasi terlebih dahulu terhadap keluhan atau keinginan pasien, selanjutnya akan diberikan tindakan atau pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan pasien. Jadi, setiap pasien akan mendapatkan perlakuan yang berbeda, maka dari itu langsung saja ke PWHC untuk konsultsi pribadi ya Gaesss.

💉Ada dimana saja klinik PWHC?

Jawab: Sementara ini PWHC masih berpusat di Jalan Wolter Monginsidi No. 77, Jakarta Selatan.

***

Ya, itu tadi ya informasi seputar PWHC dan kesehatan perempuan.

Memang, membahas kesehatan perempuan itu penting. Lakukan pemeriksaan sedini mungkin, jangan sampai terlambat dan selanjutnya kita menuai penyakit di kemudian hari, naudzubillah.

Ada yang punya pengalaman seputar kesehatan perempuan? Sharing Yuk di kolom komentar.

😘😘😘