Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.
Showing posts with label Balita. Show all posts

Tanggap Yang Lengkap Dimulai Dari Nutrisi Otak



Assalamu’alaikum, halo Mak semua apa kabarnya? Semoga sehat dan bahagia selalu ya hari ini. Masak apa hari ini buat suami dan anak-anak? Bocorin dong, Mak, menu andalan Mamak di rumah yang lengkap dan kaya gizi untuk memenuhi gizi seimbang keluarga dan baik untuk nutrisi otak anak?

Kalau saya sendiri belum punya tuh menu andalan, masih meraba-raba, trial dan error.

Kenapa? Karena Kifah itu picky eater banget. Dari batita makannya udah susah dan pemilih. Padahal awalnya saya seneng banget masakin dia aneka MPASI dulu, tapi karena anaknya susah makan, lama-lama saya worried dengan tumbuh kembang anak saya.

Ngomong-ngomong soal gizi dan nutrisi otak untuk anak, saya sudah menulis di post sebelumnya, kalau belum lama ini, saya dan Kifah mengikuti event launching produk barunya Bebelac.

Kiri ke kanan: Mbak Andi Airin, Head of Brand Bebelac, Mama Gisella dan Gempi, Mbak Vera (psikolog), dokter Nuril, dan MC Mbak Melisa Karim.

Di sana, saya mengikuti talkshow bersama dokter ahli nutrisi bagi si kecil, yaitu dokter dr.Nur Asiyah Widjaja SpA (K) atau biasa disapa dokter Nuril. Beliau menjelaskan betapa pentingnya nutrisi dan zat gizi untuk anak yang akan menjadi modal bagi tumbuh kembangnya hingga kelak ia tumbuh dewasa, salah satunya nutrisi otak untuk anak.

Kecukupan Gizi Menurut Kementerian Kesehatan

Menurut Menteri Kesehatan, Prof. DR. Dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) pemberian gizi yang baik harus diberikan selama 1000 hari pertama kehidupan, termasuk saat masa kehamilan. Gizi yang baik dan tepat akan membantu proses tumbuh kembang anak dan tentunya akan membentuk generasi serta masyarakat yang sehat pula. 

Dan salah satu bentuk intervensi yang dapat turut membangun Indonesia sehat adalah pemberian gizi yang baik di tingkat rumah tangga.

Senada dengan apa yang diungkapkan pada Pedoman Gizi Seimbang yang dikeluarkan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI, dr. Nuril pun mengatakan bahwa memang nutrisi otak untuk anak itu sangat penting untuk menunjang kecerdasan anak  dari sisi IQ, EQ, dan SQ. Agar anak menjadi anak yang cerdas, cepat tanggap, dan memiliki rasa peduli yang kuat.

Pesan gizi seimbang bagi anak usia 2-5 tahun sendiri adalah:

1. Membiasakan makan 3x sehari (Pagi, siang, dan malam) bersama keluarga
2. Perbanyak mengonsumsi makanan kaya protein seperti ikan, telur, susu, tempe, dan tahu.
3. Perbanyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.
4. Batasi mengonsumsi makanan selingan yang terlalu manis, asin, dan berlemak.
5. Minumlah air putih sesuai kebutuhan.
6. Biasakan bermain bersama dan melakukan aktivitas fisik setiap hari.

Sumber referensi: gizi.depkes.go.id

Apa saja zat gizi yang dibutuhkan sebagai nutrisi otak anak kita?

1. Zat Gizi Makro, yakni protein, lemak, dan karbohidrat. Fungsinya adalah untuk menghasilkan energi, menggantikan sel tubuh yang rusak, termasuk untuk sel-sel otak anak dan diperlukan dalam hitungan gram.

2. Zat Gizi Mikro, yakni Vitamin A, D, E, K, B, C serta Mineral: Na, K, Cl, Ca, Fe, Zn, Mg, Se, dll. Fungsinya sebagai Ko-enzim metaboliesme zat gizi makro, dan diperlukan dalam ukuran mg.

Selain itu, zat gizi lain yang diperlukan sebagai nutrisi otak bagi si kecil adalah minyak ikan dan Omega 3 dan 6. Selain itu juga ada kandungan FOS:GOS, 13 vitamin lainnya dan juga 9 mineral yang mendukung anak memiliki nutrisi yang cukup serta tanggap yang lengkap.


Fungsi minyak ikan yang mengandung Omega 3 dan 6 adalah untuk meningkatkan kecerdasan anak, meningkatkan pertumbuhan tulang, meningkatkan daya ingat anak, menjaga tubuh anak dari peradangan, menjaga kesehatan jantung dan menjaga mata agar tetap sehat.

Bebelac Baru dengan Formula yang Disempurnakan untuk Nutrisi Anak Tanggap yang Lengkap


Bebelac meluncurkan produk baru untuk mendukung pemberian gizi anak dari dalam rumah, yaitu dengan formula yang disempurnakan (dari formula Bebelac sebelumnya) dengan minyak ikan, Omega 6 yang ditingkatkan, dan dengan HiQ-EQ+, serta mengandung 13 vitamin dan 9 mineral lainnya yang diperlukan oleh tubuh.

Nutisi otak anak yang baik tentunya akan mendukung anak untuk tumbuh menjadi anak yang cerdas, cepat tanggap, dan memiliki rasa peduli terhadap lingkungannya.

Promina Puffs, Teman Ngemil Si Kecil


Assalamu’alaikum

Yeay Alhamdulillah, akhirnya Aldebaran punya cerita di blog Ummi. Lalala yeyeye.


Iyes, karena sekarang Al udah setahun, udah bisa diajak foto-foto, diarahin gayanya, tapi gaya yang paling dia suka adalah gaya anyuuunnnn. Dan yang terpenting sekarang Ummi mau nyeritain cemilan baru yang disuka sama Aldebaran, namanya Promina Puffs.

Gaya andalan Al, anyuuunnn.
Seminggu yang lalu, Aldebaran dapat kiriman Promina Puffs dari Indofood. Seneng dong pastinya, Aldebaran soalnya lagi suka banget ngemil. Dan alhamdulillah Aldebaran gak picky eater dan gak punya alergi juga.

Makanan apapun bisa masuk ke mulutnya yang mungil dan suka anyun anyun itu.

Promina Puffs yang Al suka ada dua varian rasa yaitu rasa pisang dan rasa blueberry. Rasanya manis dan beraroma buah gitu deh, dan bentuknya kecil-kecil sesuai banget sama ukuran jari dan genggaman Al yang masih satu tahun.

Sibuk makan Promina Puffs sampai tumpah-tumpah
Makan Promina Puffs sambil duduk di depan rumah

Nyam nyam, akhirnya masuk ke mulut juga
Kapanpun dan dimanapun, Al suka ngemil Promina Puffs

Sekilas Tentang Promina Puffs

Promina Puffs terdiri dari rasa pisang dan blueberry

Finger Snacks untuk Bayi 8 bulan ke atas

Ya, jadi memang ini untuk bayi dengan usia 8 bulan ke atas dimana posisi duduk bayi sudah tegak dan tangannya sudah bisa bergerak lebih leluasa dan ia mencoba memasukkan berbagai benda ke mulutnya.

Jadi Promina Puffs cocok buat dipegang dan dijadiin cemilan buat si kecil, yakan... daripada masukin benda-benda ke mulutnya.

Promina Puffs dibuat dari beras dan gandum serta buah asli yang mengandung nutrisi penting untuk bayi seperti 7 vitamin, zat besi, dan juga kalsium. Promina Puffs juga dilengkapi omega 3 dan 6 yang mendukung perkembangan otak bayi agar berkembang secara optimal.

Dan yang penting lagi produk ini sudah pasti KEHALALANNYA ya, karena sudah bersertifikat Halal MUI.

Tekstur yang Tepat

Promina Puffs ini mudah lumer di mulut, bahkan Aldebaran yang giginya baru 2 aja lancar banget makan Promina Puffs tanpa tersedak. Karena memang dia makan Promina Puffsnya sambil diemut dimulut, dilumerin dulu sama air liurnya, hehehe.

Bentuknya pun unik, kecil dan mudah digenggam. Gak usah takut patah dan bikin ngeres lantai rumah, karena bentuknya udah kecil dan langsung bisa langsung masuk ke mulut bayi.

Kemasan Pouch dan Seal yang Mudah Dibuka Tutup


DAN INI YANG SAYA SUKA.

Ada sealnya.

Jadi, habis makan itu bisa ditutup rapat kembali tanpa takut tumpah ataupun melempem karena seal ini kan bikin kedap udara. Bantu banget lah pokoknya. 

Promina Puffs rasa Pisang
Tantangan Orang Tua dan Perkembangan Motorik Anak

Sebagai ibu yang sedang mengamati tumbuh kembang anak, saya semakin sadar bahwa setiap harinya anak perlu distimulasi dengan stimulus yang tepat termasuk dalam hal memberikan makanan atau camilan sehat.

Stimulus dan nutrisi yang tepat tentunya bisa menunjang tumbuh kembang bayi, apalagi saya seneng banget sekarang Al lagi suka-sukanya makan dan ngemil. Caranya memasukkan makanan ke mulut dan keterampilan mengunyahnya pun jadi makin terlatih.

Perkembangan motorik halus Al juga sangat penting lho, karena kemampuan jemarinya baru bisa dilihat nanti saat dia sudah lebih besar. Kayak nanti pas belajar nulis, tulisannya bisa lebih bagus dan lebih cepet lancar belajar nulisnya

Memberikan Camilan yang Tepat untuk Bayi

Bicara soal camilan bayi  (biasanya sih kebanyakan dalam bentuk biskuit sih ya) saya menemukan artikel yang bagus membahas mengenai ini.

Menurut dr. Margareta Komalasari, S.PA dalam artikel di Nakita Online tanggal 12 Juni 2017 lalu, memberikan biskuit kepada bayi haruslah tepat, jangan sampai kita memberikan biskuit anak kepada bayi karena akan besar sekali resiko tersedak karena teksturnya yang tidak diperuntukkan untuk bayi.

Selain itu, nutrisi yang diberikan oleh biskuit selain biskuit bayi kurang tepat untuk pencernaan bayi yang belum siap meneriman asupan yang tidak sesuai dengan usianya.
Duh kok nyambung ke biskuit sih.

Ya intinya sih Ma, dalam memberikan camilan untuk bayi, apalagi masih di bawah satu tahun itu harus pas, karena resiko tersedak dan pencernaan bayi yang belum siap bisa berakibat yang kurang baik bagi bayi.

*note to my self*

Lebih lanjut dr. Margaretha  menuturkan, sebaiknya orang tua cermat saat memilih makanan untuk bayi. Pilih makanan dalam ukuran kecil sehingga dapat merangsang motorik halusnya.

“Memasuki akhir usia 7 bulan, bayi mulai mampu mengkoordinasikan gerak motorik halus, seperti: meraih, mengambil, dan memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan yang lainnya dengan baik dan mampu menjimpit benda dengan kedua jarinya. Periode ini menunjukkan bahwa kemamuannya untuk memegang dan melepas makannan semakin berkembang.”

Promina Puffs rasa Blueberry

Dalam fase ini, orang tua dapat memberikan stimulasi berupa finger food dengan ukuran yang tepat (agak kecil dan lumer di mulut agar bayi tidak tersedak).

“Stimulasi yang diberikan bisa berdampak pada kemandirian makan, kemampuan memegang alat tulis hingga kemampuan menulis di kemudian hari.” Ungkap dr. Margaretha.

Sumber: Tabloid Nakita online 12 Juni 2017.

Bekal Mudik

Dan kenapa ini pas banget momentnya Ya Alloh, mau mudik trus ada Promina Puffs di rumah.

Konsep “On The Go” nya Promina Puffs pokonya PAS BANGET buat moment mudik lebaran tahun ini.  Biasanya mudik kan sangat melelahkan karena di jalan itu pasti macet parah, supaya Aldebaran tenang, anteng, dan gak uring-uringan, saya bawa Promina Puffs ini buat bekal mudik lebaran.

...

Yaps, itu tadi review Promina Puffs dari saya, secara keseluruhan produk baru dari Promina ini pas banget untuk melatih motorik bayi 8 bulan ke atas, menambah nutrisi untuk perkembangan yang optimal, dan juga teman yang pas buat ngemil di rumah atau pun di perjalanan.


Aldebaran pokoknya suka sama Promina Puffs.

Untuk informasi lebih banyak lagi mengenai Produk Promina khususnya Promina Puffs ini, bisa dibuka media sosial promina yaitu di:

Facebook: Bayi Sehat Promina
Instagram: @bayisehatpromina
Website: www.promina.co.id



4 Cara Sukses Belanja Hemat Melalui Toko Peralatan Bayi Online



Transaksi belanja peralatan bayi online kini semakin meningkat karena memang peminatnya semakin banyak. Mengapa bisa demikian? 

Tentu alasannya beragam, dan yang pasti siapapun yang belanja peralatan bayi secara online merasa puas dengan transaksi tersebut. 

Kita tentu yang merasa memerlukan peralatan bayi untuk mendukung tumbuh kembang si kecil serta membantu mengasuh buah hati dengan baik bisa mencobanya. Ada banyak toko online yang bisa dituju untuk memenuhi kebutuhan peralatan bayi tersebut.

5 Cara Ini Terbukti Paling Ampuh Melancarkan ASI


pengalaman melancarkan produksi asi

Menikah dan memiliki dua orang anak, membuat saya banyak belajar. Ternyata menjadi seorang ibu itu tidak mudah dan harus mahir menyelesaikan masalah demi masalah terkait dengan anak. Salah satunya masalah terkait pemenuhan gizi bayi dan balita yakni pemberian ASI ekslusif. 

Jika pernah membaca tulisan saya terkait ASI, disitu saya cerita kalau dulu itu saya gak tahu sama sekali tentang pemberian ASI ekslusif hingga bayi berusia 2 tahun. Bahkan hingga menjelang melahirkan, saya baru belajar mengenai ASI dari berbagai forum di facebook. 

Boro-boro tahu tentang seluk beluk pemberian ASI ekslusif, “ngeh” nya aja telat. Duhh jangan dicontoh ya para calon ibu. Mulai dari kehamilan terdeteksi, langsung deh belajar tentang per-ASI-an dan lika-likunya.

Underestimate




Underestimate atau dengan kata lain menganggap seseorang lemah, remeh, kecil, tidak mampu.


Para hakim sosial baik di dunia nyata maupun dunia maya sudah berhasil membuat saya underestimate terhadap diri saya sendiri beberapa tahun ini.

Tepatnya saat saya membesarkan anak, mengasuhnya, dan mendidiknya sejak dia lahir.  

Saya memandang diri saya 'gagal' 'not well prepared' 'tidak mengikuti kaidah psikologi dan parenting' 'abai terhadap psikologis dan pendidikan anak' dalam membesarkan dan mendidik anak-anak saya.

Why? Kenapa saya bilang seperti itu?

Ekspektasi Timeline

Sosial media bukan barang baru, setiap orang punya, bangun tidur pun yang disempatkan membuka timeline facebook, twitter, instagram. 

Hampir seluruh aspek kehidupan kita berkorelasi dengan akun media sosial bukan?

Apa yang kita lihat, secara tidak sadar 'mengedukasi' 'mencitrakan' 'meminta' otak bawah sadar kita untuk meniru apa yang kita saksikan di timeline. 

Orang lain berlibur ke luar negeri, langsung terbersit kapan ya bisa travelling kesana. Nabung ah nabung!

Orang lain S2 ke luar negeri, langsung searching kesempatan beasiswa via google.

Yayaya, betapa mudah timeline mempengaruhi dan mengintimidasi perasaan dan perilaku kita sehari hari. 

Pun hal yang sama soal parenting!

Buku Balita

Betapa saya merasa gagal ketika Kifah gak suka baca buku!

.
.
.


Karena beberapa teman di timeline mengaplod beberapa gambar buku balita lengkap dengan caption:

"Alhamdulillah ya, makanan sehari-hari baby XYZ buku selemari"

"Alhamdulillah, walau harganya mahal, yang penting investasi buat kecerdasan anak di masa depan."


DAN KARENA ANAK GUE GAK BACA BUKU BERARTI DIA KAGAK CERDAS.
.
.
.

Lagi, itu cuman cara berpikir sesaat saya ketika baca timeline. Cuma sesaat. 


Permainan Edukatif

"Hari ini, kakak Fernando Jose belajar fisika atom dengan metode Z di rumah, cuman pake kardus bekas aja kok bund!"

#GigitKardusBekasKulkas

"Bikin percobaan kimia. Bikin pelangi pake sabun cuci piring dan susu cap naga, yeay! Belajar apapun bisa di rumah, asalkan kreatif ya bundanya. Yuk dicoba di rumah bunda ;D"

.
.
.

Dan abis baca itu pun saya langsung merasa bukan ibu yang kreatif dan pemalas. 


Seketika inget ijazah sarjana Kurikulum dan Teknologi Pendidikan di lemari, saya yang harusnya khatam banget sama media pembelajaran edukatif, bikin permainan yang merangsang motorik kasar dan halus anak, keok sama timeline facebook. 


Makanan Bergizi

"Hari ini makanan dede makan sayur dengan vitamin A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K. Lengkap dengan dessert puding coklat belgia kesukaannya, yummie!"

#PostingFotoFlatLay di IG


*Brb Manjat Menara Sutet
*Di rumah cuman masak sayur asem doang sama tempe goreng


....

Pernah merasa gini gak Mom?

Saya merasa DOWN banget soal parenting karena ngeliat hal semacam ini berkeliaran di timeline media sosial.


Merasa GAGAL, merasa UNDERESTIMATE sama diri sendiri. Orang lain kok bisa, aku kok nggak. Padahal waktu yang kita punya sama. 

Bacain anak buku, bikin permainan edukatif, bikin masakan yang bergizi tinggi. Apa sayanya males atau gimana sih?

Kumpulan "sesaat demi sesaat" perasaan yang saya liat di timeline media sosial itu numpuk jadi satu dan kemudian mengerdilkan kemampuan diri. 

Kalau kata orang Sunda mah, "Cikaracak ninggang batu, laun-laun jadi legok"

Artinya tetesan air pun makin lama kalau sering mah bisa bikin batu jadi bolong.

.
.
.


TRUS LOE NYALAHIN ORANG YANG UPLOAD STATUS ATAU FOTO?

.
.
.

Ya nggak lah.

Ini soal saya menilai diri sendiri yang terlalu underestimate, gak percaya diri, merasa serba salah, merasa gak layak, merasa salah metode, merasa gak jadi orang tua yang baik.


Walaupun memang pemicunya adalah media sosial.


Ini kembali ke diri saya, kenapa bisa semudah itu merasa gagal dan tidak percaya diri.


Dan, itu berjalan beberapa tahun belakangan. And Yes! I feel tired.

.....


Bergulat dengan perasaan seperti itu memang sangat melelahkan ya Moms! Do you feel the same?

Sadar

Saya merasa terlalu berlebihan menilai diri saya sendiri sejauh ini.

Perfectionis! Mudah dipengaruhi!

Dan ujung-ujungnya marah dan kecewa dengan diri sendiri. Beuuhh. 

*tepuk pipi kanan kiri*


Ingat Prestasi

Saya terlalu fokus sama kekurangan, lupa sama prestasi yang sudah saya raih sejauh ini. 

Pencapaian apa yang sudah Kifah raih? Apa yang paling saya suka dari Kifah? Apa yang membuat saya bangga sama Kifah? Karakter baik  apa yang saya sudah bisa saya tanamkan ke Kifah?

Kenapa saya lupa? Kenapa gak saya kalkulasi?

And you know what?

Setelah Kifah mulai bisa membaca, menulis huruf, berhitung sampai seratus, baca do'a makan, do'a masuk kamar mandi, do'a mau tidur, sholat lima waktu walau masih bolong, saya mulai sadar kalau ternyata saya terlalu underestimate sama diri sendiri. 

Setelah Kifah berubah jadi anak penurut, Kifah bisa membedakan mana baik dan buruk, saya jadi lebih menghargai diri. 

Hey, kamu sudah berhasil sampai ke titik ini loh!

Bukan lebay, tapi ternyata penghargaan terhadap diri sendiri membuat saya berangsur mengikis kata underestimate dari otak bawah sadar.

"Ternyata anak saya udah bisa ini loh"


"Ternyata dia berbakat di bidang ini loh"


"Ternyata dia bisa sabar"


"Ternyata dia selalu buang sampah pada tempatnya"


"Ternyata dia bangun Shubuh, kemudian Sholat dua rakaat"



Prestasi dan "keajaiban" yang ditunjukkan oleh anak, lama kelamaan mampu mengikis rasa underestimate atau tidak percaya diri yang sudah numpuk dan mengendap secara tidak disadari.  


Dulu saya selalu beranggapan, orang tua lain hebat, bisa melakukan banyak hal untuk anaknya. Sebaliknya saya tidak. 


Sekarang perlahan mind set itu saya ubah.


Orang tua lain bisa melakukan hal A pada anaknya, sedangkan saya mampu melakukan hal Z untuk anak saya. Karena kesukaan saya beda, kelebihan anak saya juga beda. 


Tidak perlu melakukan hal yang sama dengan orang tua lain. Tidak perlu menjadi rendah diri kalau kita tidak bisa melakukan apa yang dilakukan orang tua lainnya.


Gak perlu baper kalau anak sendiri sukanya main sepeda dibanding main mainan edukatif di rumah. 


Karena kondisi psikologis orang tua yang nyaman, lebih berarti ketimbang mengikuti seluruh "standar" orang lain dan membuat jantung ngos-ngosan.


Lebih Santai


Setelah berpikir mendalam ala ala filsafat itu lah saya sekarang berpikir cenderung lebih santai. Idealisme luntur gak jadi soal, yang penting saya bahagia di berbagai macam keadaan.


Anak lain hobi baca buku, anak saya hobi lari di lapangan, udah bukan lagi perkara yang bikin baper. Saya tidak perlu merasa gagal lagi dan underestimate atas diri sendiri.


Dengan keterbatasan saya sebagai orang tua, saya hanya perlu menerima "kode" yang diberikan oleh anak-anak saya kelak.


Timeline media sosial dengan segala dampak yang ditimbulkannya biarlah jadi inspirasi dan motivasi tersendiri. 


Sekarang saya harus merdeka, tidak perlu meremehkan diri sendiri, menganggap gagal, malas, dan label negatif lainnya. 


Fokus terhadap apa yang sudah saya capai, memaksimalkan ikhtiar lebih penting ketimbang baper sama diri sendiri. 





.....


Bagaimana perasaan Moms selama ini? 
Apakah pernah merasa underestimate juga?


[Mommy Diary] Apakah Baby Blues Datang Lagi pada Persalinan Kedua?

 Apakah Baby Blues Datang Lagi pada Persalinan Kedua?

Senin ini memang jadwalnya Mommy Diary sih, biasanya kalau aku gak sempet update hari Senin, yaudah updatenya besoknya, besok, besoknya lagi, dan akhirnya lupa gak posting-posting sampai kelinci berubah jadi balon tapi banyak bulunya.


Daaann ada yang sepesyal loh, curhatan Mommy Diary hari ini akan duet maut sama pemilik blog handdriati.com



Awalnya aku sama ceuceu Handriati ini chatting-chatting-an, sekitaran setahun yang lalu. Pas udah ngobrol ngalor ngidul, ternyata ada fakta terungkap bahwa kita ini dilahirkan lewat peranakan yang sama, yaitu Suku Sunda dari daratan Ciamis.

Yeaahhh ternyata kita berdua mojang Ciamis euy!


*Brb bikin komunitas Blogger Ciamis di Facebook.


Gomawoyo Abang



"Kita harus banyak berterima kasih dan meminta maaf kepada anak pertama, karena anak pertama lah guru pertama kita untuk menjadi orang tua"

Jleb. 

Hampir nangis lah pas baca kalimat ini di temlen efbe, yang ngeshare kalau gak salah teh fufu, seorang trainner tentang pernikahan dan parenting.


Gimana nggak, tiap hari ada aja omelan buat si abang Kifah dari emaknya. Kakinya yang gak bisa diem, gak bisa gak buat nabrak gelas, terus numpahin air di karpet. Walaupun gelasnya udah disimpen radius 1.223.564.KM dari dia, tetep aja air di gelas bisa tumpah masa. 

Apalagi kalau yang ditumpahin itu susu, pasti karpet jadi bau yoghurt, haseum jiga kelek sapi.

Kalau nggak numpahin air di karpet, pasti bikin becek kamar mandi, air mandinya  kemana mana soalnya pintu kamar mandi gak ditutup, soalnya si abang Kifah sieun cucunguk

[Review] Pompa ASI Manual Unimom Mezzo

review pompa asi manual unimom mezzo


Holla!

Kali ini saya mau review lagi tentang pompa ASI manual. Mengingat makin banyaknya ibu ibu yang semangat dan senang hati memberikan ASI ekslusif bagi bayinya. 

Sebelumnya saya sudah mereview pompa ASI manual Emily Little Giant yang murah meriah tapi kualitas masih lumayan oke lah.


Kali ini saya mau review lagi tentang pompa ASI manual. 

Emily Little Giant saya pakai ketika melahirkan anak pertama, yaitu Abang Kifah. 


Di kelahiran anak yang kedua, saya berniat mengganti merk pompa ASI manual. Ya alasannya sih karena bosen aja, pengen nyoba yang lainnya. Dan akhirnya pilihan jatuh ke:

Unimom Mezzo Pompa ASI Manual 

[Review] Cloth Diapers Merk PemPem! Nyaman dan Ekonomis

review clodi cloth diapers merk pempem
Clodi Punya Aldebaran

Ayoooo #TeamClodi mana suaranyaaa?

Di Mommy Diary hari ini, saya mau mereview salah satu merk cloth diapers [clodi] yang pernah dan sedang dipakai oleh anak saya ya. 

Kali ini merknya adalah: PemPem!

Duh, namanya nyerempet sama merk yang ono yaa, haha, mungkin biar keinget atau familiar aja kali yaks. Postingan ini juga bukan sponsored post aka iklan, ini murni review saya pribadi.

Baca: Pengalaman Melahirkan Anak Kedua

Clodi PemPem!

Saya coba PemPem! ketika anak saya yang pertama Kifah lahir. Ini juga hasil rekomendasi temen. Katanya bagus dan harganya lumayan terjangkau dibanding yang lain. 

Iya sih, emang merk Clodi itu banyak banget, kalau gak tau atau awam banget emang sempet bingung juga, yang mana yang bagus.

Baca: Trik Siasati Membeli Perlengkapan Bayi

Ini Obat Penumbuh Rambut Dari Bahan Alami

obat penumbuh rambut alami
Aldebaran habis dibotakin
[ADV]


Berhubung Aldebaran [4 bulan] baru dibotakin, maka postingannya tentang obat penumbuh rambut alami aja yaks.

Rambut itu katanya mahkota buat perempuan ya? buat laki laki juga deng. Buat bayi juga, buat anak juga, yah semuanya aja lah kalau begitu.

Sebenernya liat bayi dibotakin itu rada ngenes ngenes gimana. Takut lucunya hilang. Tapi yang namanya rambut bawaan lahir itu kan kotoran yang memang harus dibuang, jadi ya kudu botak.

Selain bayi, masalah rambut juga sering dialami sama bapak bapak. Suka ada ya bapak bapak yang rambutnya kelimis kinclong bagian depan atau tengahnya. Mirip profesor riset di laboratorium. Makanya banyak yang akhirnya cari obat penumbuh rambut.

Sayang seribu sayang, yang namanya obat kimia itu suka ada yang berbahaya, ada efek sampingnya, suka bikin iritasi, makanya boleh dicoba yang alami alami dulu deh.

Beberapa obat penumbuh rambut dari bahan alami diantaranya:

1. Seledri dan Telur 

Obat alami yang dapat digunakan untuk menumbuhkan rambut ialah daun seledri dan telur. Seledri merupakan sayuran yang banyak dimanfaatkan untuk menyedapkan masakan. 

Tak hanya itu, seledri juga banyak dikonsumsi sebagai minuman. Minuman yang satu ini biasa disebut jus seledri. Sebagai sayuran yang serbaguna, seledri bisa dimanfaatkan untuk menyuburkan rambut di kepala botak. 

Ini Kiat Mendapatkan Baju Bayi Murah dengan Kualitas Istimewa



kiat mendapat baju bayi murah
Foto dari Pexels.com entah kenapa suka banget sama foto di web ini

[ADV]

Alhamdulillah baru dikasih bayi lagi. Sekarang udah 4 bulan, lagi lucu lucunya.


Waktu hamil dulu, kebelet banget nyiapin kebutuhan baju bayi, apalagi bajunya. Apalagi kalau liat jumper kakaaa, aku kalap kaka. Entah kenapa jumper itu penemuan terhebat bagi aku mah. Lucu, warna warni, simpel, ga bikin gerah lagi. Perfect!

Gak cuma jumper sih, baju bayi beragam macamnya. Dari model sampe harga. Namun ngga selamanya baju bayi ini mempunyai harga yang mahal. Ada beberapa baju bayi ini yang mempunyai harga yang murah. 

Kalau ke Bandung pasti nyempetin ke toko baju bayi, dan emang bener baju bayi sekarang variatif harganya. Emaknya harus bisa milih yang bagus tapi gak kemahalan [tunjuk idung sendiri]. Soalnya bayi kan cuepet guede, ya sayang aja beli baju mahal, sebulan kemudian langsung kekecilan.

Sebenernya sih sah sah aja mau memilih baju bayi yang mahal atau murah, Tapi ya kebanyakan orang nganggap kalau baju murah itu pasti murahan. Menurut aku gak sepenuhnya bener sih, asalkan kita dapet baju yang murah dengan kualitas bagus ga masalah ya mommies, jadinya kan bisa ngirit, emaknya bisa ikutan beli baju.

#eeaaa

Mitos Pasca Melahirkan: Pernah Ngalamin yang Mana Moms?

mitos pasca melahirkan


"Masih dalam rangka menunggu kontraksi"

"Yeah, udah masuk 4O minggu"

"Elus perut"

.......



Karena ini adalah kehamilan kedua, so pasti saya pernah ngalamin kehamilan yang pertama. 

Yaiyes lah.

Namanya hamil pertama dulu, seringnya saya bingung, bertanya tanya seputar perawatan bayi yang baru lahir. Rada ababil lah, soalnya waktu itu saya melahirkan di usia 21 tahun, walau bukan remaja remaja amat, tapi pengetahuan dan pengalaman masih cemen banget.



Daannn

Saya haqqul yaqqin percaya, yang namanya ibu baru atau ibu muda pasti getol banget cari informasi seputar perawatan bayi. Gak serta merta percaya apa yang orang bilang, apalagi berbau mitos atau syirik. 

INI TENTANG IDEALISME BUUU IDEALISME.

Ya gitu kah kira kira. Idealisme Mahmud Abas [Mamah Muda Anak Baru Satu] gak akan mudah tergoyahkan oleh mitos disekelilingnya, dan lebih percaya sama Mbah Google dan ilmu pengetahuan dibanding:

"Kata orang"

"Kata orang zaman dulu"

"Katanya"

dan sebagainya... 



Source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF5R06vj69aFdaZ7Tpg-dOF8cNjS4kw77kH7w_QRmQzZ8nrmTcIqdwx5YnKwgjj8BKhQQvMiNh4iS7Rbpay2FhrputujkT8qFqOnzQKlIPSIwSPyTAR55Lk5HD_urgHivzW8Cl31Llgput/s1600/1.gif

Saya pun begitu, ada beberapa mitos yang akhirnya sampai ke telinga saya. Walaupun ada yang jelas ditujukan ke saya, dan yang saya denger dari orang lain aja, cuman sekedar cerita buat pengetahuan semata dan bikin jadi haha hihi sendiri. 

Saking gak masuk akalnya. 

......

Ada 7 Mitos pasca kelahiran bayi yang pernah saya denger, kira kira Mommy yang lain pernah denger yang mana ya?


1. Keberatan Nama


Bayi nangis terus? Rewel? Kebangun tiap malem? 

Ada sih bayi kayak gitu? ADAAAA.... saya juga ngalamin. Sampe ada tetangga yang dateng ke rumah malem malem bawa garem sama kacang ijo buat ditaburin di depan rumah.

Ada yang bilang, kalau bayi rewel terus itu katanya KEBERATAN NAMA. 

Haaa, iya bener. Namanya dibilang terlalu berat, ya kepanjangan lah, ya bawa tokoh besar lah, gak singkron pelafalannya, artinya salah, macem macem pokoknya.

Bayi yang suka rewel kadang suka dikait kaitkan dengan nama yang salah atau kurang cocok. Padahal orang tuanya kan udah susah payah cari nama, dan berusaha menjadikan nama itu do'a untuk anaknya.

Solusi yang biasa ditawarkan sih biasanya ganti nama. 

Ada yang beneran nama anaknya diganti, sampe akta lahirnya. Tapi ada juga yang diganti sementara aja, atau buat nama panggilan aja, di akta lahir tetep pakai nama yang diberikan sama orang tuanya.

Lagian ini bisa memicu tersinggungnya orang tua, masa anaknya rewel karena salah kasih nama anak. Gimana gitu ya perasaan emak bapaknya, yang udah googling sampe jereng atau beli buku nama bayi di setiap nemu toko buku.