Copyright by tettytanoyo. Powered by Blogger.
Showing posts with label ASI. Show all posts

Review Pompa ASI Natural Comfort Electric Breast Pump dari Mooimom

Review pompa asi elektrik mooimom

Setelah hamil dan melahirkan, moment indah lainnya ketika menjadi seorang ibu adalah masa menyusui.

Menyusui bayi adalah salah satu hal penting setelah bayi dilahirkan. Selain sebagai aktivitas "memberi makan bayi" menyusui pun merupakan aktivitas mengASIhi yang bisa meningkatkan bonding antara ibu dan anak.

Manfaat memberikan ASI yang lain, diantaranya:

1. ASI itu Sehat, praktis, dan tidak memerlukan banyak biaya

2. ASI dapat meningkatkan kekebalan alamiah pada tubuh bayi

3. Memberikan ASI dapat mencegah perdarahan pada ibu nifas

4. Menjalin kasih sayang antara ibu dan bayi

5. Mencegah kanker payudara

Saya pun gak nyangka, bisa menyusui bayi untuk ketiga kalinya. 

Setelah melahirkan anak ketiga beberapa minggu yang lalu, saya makin merasa menikmati moment menyusui. 

Kenapa?

Karena, sudah pengalaman dua kali menyapih bayi, dan dua-duanya ternyata bikin mellow.

Dulu saya anggap menyusui itu B aja, alias biasa aja. Eh, tapi pas mau udahan (anaknya udah mau dua tahun) kok tiba-tiba saya sedih banget.

Yah, udah gak ada lagi muka lucu nan menggemaskan usel-uselan, udah gak ada lagi yang nangis dan minta ASI sebagai obatnya. Gak ada lagi, tangan mungil yang suka mainin baju atau narik-narik kerudung kalau lagi nge-ASI.

Huwaaa, jadi galau kan yaa hari-hari menjelang sapih itu.

Makanya sekarang, di anak ketiga, saya mau banget menikmati indahnya mengASIhi bayi. Karena moment ini hanya sebentar, beneran cuma sebentar, hiks.

Dan cara menyusui bayi yang benar menurut buku kesehatan ibu dan anak adalah:

1. Susui bayi sesering mungkin, semau bayi, paling sedikit 8 kali sehari

2. Bila bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan, lalu susui

3. Susui bayi hingga payudara terasa kosong, lalu pindah dari satu sisi payudara ke sisi yang lain

4. Bila bayi sudah kenyang, tapi payudara masih terasa penuh, payudara perlu dikosongkan dengan cara diperah/pumping, untuk disimpan. Hal ini dilakukan agar payudara tetap memproduksi ASI yang cukup.

Berkegiatan di Rumah

Review pompa asi elektrik mooimom
Walaupun berkegiatan di rumah, alat tempur (Pompa ASI) WAJIB ADA.

Tetty kan di rumah aja, kok harus punya pompa ASI sih? 

Dulu, waktu anak pertama, saya terbantu pompa ASI karena saya harus kuliah. Setiap hari saya harus pumping dan bikin stok ASI di kulkas buat Kifah bayi dulu.

Memang benar, teori ASI supply and demand itu. Makin banyak ASI dikeluarkan, makin banyak pula produksi ASInya. Sesuai dengan panduan yang ada pada buku KIA. Jika payudara masih terasa penuh, lebih baik ASI diperah/pumping.

Dan hal itu pun yang membuat saya tetap membeli pompa ASI ketika hamil anak kedua, padahal saya tidak bekerja di kantor, alias berkegiatan di rumah saja. Tapi menurut saya, pompa ASI tetap menjadi barang yang harus dibeli ketika belanja perlengkapan bayi.

Dan di usia kandungan 7 bulan, ketika hamil anak kedua, saya pun sudah menyiapkan pompa ASI. Bekal untuk menyusui nanti.

Dan teori supply and demand itu pun masih benar adanya, ASI saya tetap melimpah hingga Aldebaran masuk masa MPASI dan seterusnya.

Alhamdulillah.

Karena udah pengalaman dua anak sukses mengASIhi sampai usia 2 tahun, maka saya gak akan skip pompa ASI dari must have item ketika hamil anak ketiga.

Dan kali ini saya mencoba pompa ASI dari Mooimom.

Produk pompa ASI dari mooimom yang saya coba adalah Natural Comfort Electric Breast Pump.

Review pompa asi elektrik mooimom
Produk yang ditunggu akhirnya datang juga

Selama mengASIhi anak pertama dan kedua, saya menggunakan pompa ASI manual, sedangkan kali ini saya menggunakan pompa ASI elektrik.
Review pompa asi elektrik mooimom
Ini dia Pompa ASI Natural Comfort Electric Breast Pump dari Mooimom
Review pompa asi elektrik mooimom
Unboxing isinya, yuk!

Jadi, nanti bisa lah dibuat perbandingannya, antara pompa ASI manual dan elektrik.

Beberapa hal yang saya suka pompa ASI Natural Comfort Electric Breast Pump ini adalah:

1. Desainnya elegan dan stylish. Warnanya putih, dan slim gitu, corong pompanya pun terbuat dari silikon, jadi gak sakit ketika memompa ASI. Beda dengan pompa ASI manual yang biasanya terbuat dari plastik.



Review pompa asi elektrik mooimom
Corongnya dari silikon, bikin gak sakit

2. Suaranya gak berisik. Saya kira pompa ASI elektrik itu bakalan berisik, soalnya kan pake motor/alat penghisap. Saya kebayangnya bakal bunyi "dreded dreded" kenceng, tapi pompa ASI Natural Comfort Electric Breast Pump ini mengeluarkan suara, tapi gak mengganggu. Cuma suara getaran-getaran aja gitu.

Review pompa asi elektrik mooimom
Pas digenggaman tangan, suaranya pun gak berisik

3. Daya hisap kuat. Dari beberapa mode yang saya coba, hampir semuanya memiliki daya hisap yang bagus dan kuat. Dan dari semua mode, saya paling suka mode Natural Baby Sucking/seperti bayi yang sedang menyusui langsung.

Review pompa asi elektrik mooimom
Beberapa mode yang bisa dipilih

Mode ini membuat ASI terpompa secara teratur, cepat, dan banyak.

Selain itu, ada 2 mode lainnya yaitu Expression mode dengan 5 level daya hisap dan Stimulation mode dengan 3 level daya hisap.

Cara menaikkan level daya hisapnya yaitu dengan menekan sekali tombol mode, sekali tekan akan menaikkan 1 level daya hisapnya.

4. Harganya lebih terjangkau. Dari beberapa pompa ASI elektrik lainnya, harga Natural Comfort Electric Breast Pump ini terbilang lebih terjangkau, yaitu sekitar 1,6 juta rupiah dan di websitenya kalau ga salah sedang ada promo menjadi 1,3 jutaan saja.

5. Bahan aman, yaps tentunya pilihan pompa ASI harus yang berbahan aman/BPA free dong yaa. Soalnya ini kan digunakan untuk makanan bayi, bahannya harus jelas keamanannya.

Review pompa asi elektrik mooimom
Di dalamnya terdapat pompa ASI (botol dan corongnya)
Review pompa asi elektrik mooimom
Selang penghubung

Review pompa asi elektrik mooimom
Dot bila diperlukan
Review pompa asi elektrik mooimom
Charger
Review pompa asi elektrik mooimom
Kartu garansi
Review pompa asi elektrik mooimom
Petunjuk perakitan

Over All, saya suka sama Pompa ASI Natural Comfort Electric Breast Pump dari Mooimom.

Desainnya bagus, gak sakit waktu dipakai karena corongnya full silikon, suaranya ga bising, daya hisapnya juga kuat. 

Sebagai perbandingan dengan pompa ASI manual, tentunya pompa ASI elektrik lebih nyaman dan tidak pegal/capek ketika digunakan.


Tapi memang kita perlu cost lebih, dan kita juga perlu baterai/listrik (charge) ketika menggunakan Pompa ASI elektrik. 

***
Ingat ya Moms, bukan berarti ketika kita tidak bekerja di luar rumah maka ASI dibiarkan begitu saja, karena pada dasarnya semakin banyak ASI dikonsumsi bayi dan juga dikeluarkan/dipompa, maka produksi ASI akan semakin banyak.

Kalau saya sendiri sebenernya suka juga keluar rumah meski gak setiap hari, jadi ketika habis pumping, ASInya bisa disimpan untuk cadangan ketika harus meninggalkan bayi di rumah.

Pokoknya bagi saya memompa ASI itu banyak manfaatnya, selain merangsang produksi ASI menjadi semakin banyak, memompa ASI juga membuat badan fit dan segar. 

Karena biasanya kalau ada gumpalan ASI atau ASI jadi tersumbat, badan kok rasanya pegel semua dan berasa-rasa mau meriang gitu. Jadi, walau lebih sering di rumah, rutinitas memompa ASI tetap harus dilakukan ya Mommies.

Yuk semangat mengASIhi bayi ekslusif sampai 6 bulan dan dilanjutkan hingga 2 tahun.

Insya Alloh, perjalanan mengASIhi bayi saya dimulai lagi, alhamdulillah dimudahkan dan dilancarkan, apalagi terbantu dengan adanya peralatan tempur Pompa ASI Natural Comfort Electric Breast Pump dari Mooimom.

***

Kita bisa melihat produk Mooimom lainnya di:

Facebook Mooimom
Instagram Mooimom
Youtube Mooimom
Website Mooimom

Tantangan Menyusui Aldebaran



Menyusui itu memang moment perjuangan buat seorang ibu. Ketika anak kita lahir, pasti deh kita berharap untuk bisa memberikan ASI ekslusif buat anak, meski tantangannya berat.

Ada yang ASInya gak keluar, ada yang anaknya gak mau menyusui, ada yang disarankan kasih sufor ke anak, ada yang payudaranya bengkak, macem-macem.

Waktu ngelahirin Aldebaran, sebenernya saya gak ada tantangan diawal kelahiran. ASI banyak dan lancar, Al langsung mau nyusu. Gak bingung posisi menyusui, Al yang kekenyangan ASI juga langsung bisa tidur pulas di malam hari.

Gak ada tuh drama bergadang jangan bergadang, kalau tiada artinya. Hahaha. Alhamdulillah, lancar jaya. Beda sama waktu Kifah bayi. Bergadang setiap malem, night mare karena dia teriak di setiap tengah malam dan dini hari.

Aldebaran ini bener-bener bisa dibilang less drama banget anaknya.


18 Bulan dan Drama dimulai

Drama dimulai setelah sekarang Aldebaran masuk ke usia 18 bulan. Dia udah tumbuh gigi, udah ada 8 buah gigi seri atas dan bawah dengan ukuran yang lumayan guede. Makanya tuh gigi seri atasnya agak miring, numpang sedikit ke gigi sebelahnya. Mungkin karena ukurannya agak gede, jadi gak ngepas banget di gusinya.

Setelah tumbuh gigi, Aldebaran hobi banget ngegigit. Salah satunya waktu ngeASI. Sakitnya bukan main. Sampai muncul luka dan lecet. Dan otomatis ini sangat mengganggu ketika Al mau ngeASI. Apalagi sekarang ngeASInya makin sering. Duuhh. Kebayang kan langsung horor ketika dia minta ASI, takut sakit.

Bengkak dan Demam

Karena saya agak takut ngasih ASI ke Aldebaran. PD Bengkak dan merianglah saya. Semaleman badan menggigil panas dingin. Awalnya cuman saya kompres dan minum parasetamol, tapi gak mempan. Akhirnya saya ke bidan deket rumah.

Dikasih obat sih, tapi meriangnya tetep ada aja.

Dan ditambah lagi saya baru aja sembuh dari gondongan, jadi full 3 minggu itu badan demam dan meriang. Pertama, karena gondongan, kedua karena masalah per ASIan nya Aldebaran.

Karena gak kuat banget sama sakitnya. Akhirnya saya pergi lagi ke dokter. Sambil meriang, sambil antri. Rasanya pengen cepet-cepet minum obat supaya bisa ngilangin efek panas dingin, tapi dokternya malah telat dateng. Hikz.


Mendingan

Ya sih, setelah ke dokter itu saya agak mendingan. Mungkin karena dikasih berbagai macam obat penghilang rasa sakit. Setelah minum obat, lumayan lah meriangnya hilang, tapi sakit lecet dan lukanya itu masih nyut-nyutan.

Saya jadi inget kata Bu Bidan waktu itu, agar tetap menyusui Aldebaran meskipun sakit. Karena kalau ASInya makin numpuk, akan tambah bengkak dan tambah meriang.

Emang bener banget, ASI normal diproduksi tapi ga bisa dikeluarin itu rasanya sakit banget. Banyak benjolan ASI yang bikin nyeri. Dan satu lagi, mumpung saya inget. Ternyata kalau lagi lecet dan lagi bengkak banget itu dipompa pakai pompa ASI, sakitnya justru gak berkurang, malah tambah sakit. ASI pun gak keluar samsek, mungkin karena tersumbat luka lecet juga.


Jadi ya jalan satu-satunya itu adalah diberikan ASInya ke bayi, walaupun dengan rasa sakit yang SUBHANALLOH.

Sembuh dan Luka Lagi

Saat saya nulis ini pun, Aldebaran masih suka gigit ketika ngeASI, dan berujung pada sakit yang bikin emaknya ini meringis.

Saya udah bilang sebenernya ke Al, “gak boleh gigit ya.” Tapi apa daya, bayi 18 bulan itu cuma ngajak senyum sambil bercanda doang. Hadeuh.

Sampai sini saya berkesimpulan, bahwa memberikan ASI itu memang tantangannya besar banget. Bahkan sampai berkorban apapun demi ngasih ASI ke anak. Bener kata Al-Qur’an kalau menyusui itu perjuangan besar, seorang ibu berpayah-payah selama 2 tahun memberikan ASI ke anak.

Mulai dari PD bengkak, gak bisa tidur nyenyak SETIAP MALAM karena anak kebangun terus nyari ASI, sakit karena anak udah bisa gigit-gigit dan bikin luka yang aduhai banget nikmatnya.

Buat para suami, mungkin selama 2 tahun itu perjuangan besar buat istri untuk menyusui. Support dari suami beneran deh perlu banget bangeettt. Minimal dipijitin atau dikasih makanan kesukaan istrinya deh.

Perhatian suami bikin istri lebih bahagia dan yang paling penting sih LEBIH STRONG buat menghadapi masalah yang datang pada masa memberikan ASI untuk anak.

Makasih kemarin Abbiy yang sampai rela gak masuk kantor karena saya meriang di rumah, trus mau nganterin ke dokter dan jagain anak-anak.


Dan sekarang Aldebaran masih 18 bulan, perjuangan masih berlangsung dan butuh banyak kesabaran.

Saya mau nanya, ada yang pernah punya pengalaman yang sama? Anaknya suka gigit ketika nge ASI. Gimana solusinya ya?

Dan ini bahkan ada yang ngasih saran buat menyapih Aldebaran, karena kasian sama mamahnya yang udah sering luka dan meriang. Tapi saya masih gak tega, dan akhirnya jadi galau.

Hmmm, mohon masukannya yaaaa.



Asli lagi galau berat.

5 Cara Ini Terbukti Paling Ampuh Melancarkan ASI


pengalaman melancarkan produksi asi

Menikah dan memiliki dua orang anak, membuat saya banyak belajar. Ternyata menjadi seorang ibu itu tidak mudah dan harus mahir menyelesaikan masalah demi masalah terkait dengan anak. Salah satunya masalah terkait pemenuhan gizi bayi dan balita yakni pemberian ASI ekslusif. 

Jika pernah membaca tulisan saya terkait ASI, disitu saya cerita kalau dulu itu saya gak tahu sama sekali tentang pemberian ASI ekslusif hingga bayi berusia 2 tahun. Bahkan hingga menjelang melahirkan, saya baru belajar mengenai ASI dari berbagai forum di facebook. 

Boro-boro tahu tentang seluk beluk pemberian ASI ekslusif, “ngeh” nya aja telat. Duhh jangan dicontoh ya para calon ibu. Mulai dari kehamilan terdeteksi, langsung deh belajar tentang per-ASI-an dan lika-likunya.

[Mommy Diary] Menyapih Bayi Tanpa Rasa Sakit


"I make milk. What's your superpower?" -Anonim-

Sebenernya nyapih itu nggak enak. Nggak enak karena harus "berpisah" dari anak bayi yang 24 jam nempel ke mamah. Berpisah dari aksi akrobat pas mau ASI level dahaga di gurun Sahara. Berpisah dari kenyataan bahwa ASI adalah obat dari segala duka dan kecewa. 

Kejedot dikit tinggal sodorin ASI. Pasti langsung berhenti nangisnya, 5 menit kemudian si bayi udah salto lagi. Kejedot lagi. ASI lagi. Jatoh lagi. ASI lagi. Ngantuk lagi. ASI lagi. Begitu aja sampe Goblin dibikin sequelnya. Hahaha.

Tapi mau gimana lagi yak. Namanya udah anjuran Agama bahwa menyusui bayi hingga usia 2 tahun memang hal yang harus kita jalani. Dua tahun itu bener-bener gak kerasa ya, Mak. Dari mulai bayi tak berdaya sampai punya gaya favorit waktu ngeASI, dan tau-tau ASInya mau gak mau harus diberhentikan alias disapih.

Ada yang gak tega? Banyak.

Tapi saya gak mau bahas tentang tega gak tega, karena saya juga masih harus menyusui Aldebaran 15 bulan lagi, wekekek. Gak mau dulu bahas "perpisahan" yang mellow itu. Saya mau cerita waktu menyapih Abang Kifah dulu aja ya.

Baca juga: ASI vs Skirpsi

Jadi gini, kemarenan ada tetangga mau nyapih anaknya. Tapi dese takut kalau payudaranya bengkak, gak mau meriang panas dingin linu segala rupa.

Trus saya bilang gini. 

"Saya dulu nyapih gak pake bengkak lama."

"Masa? Kok bisa? Kan biasanya Mamahnya ikutan sakit." tetangga yang lagi ribut mau nyapih anaknya itu berkomentar.

"Iya, kan ada caranya."

Memang nih, dilema ibu menyapih anak itu bukan hanya tentang kasian sama anaknya. Tapi juga sama emaknya. Bahkan ketika menyapih pun istri  itu juga harus turut serta merasakan sakit dan perihnya. 

Camkan baik-baik hal ini ya para suami. Kalau istri lagi nyapih anak, tolong dikasih reward satu pan pizza besar plus ekstra keju mozarela yang banyak. 

wkwkwk.

Ya memang, ibu dan ibu mertua saya juga bilang, kalau mau nyapih anak siap-siap aja payudara bengkak dan badan meriang panas dingin. 

Karena saya takut dan gak mau seperti itu, yaudah saya cari cara supaya menyapih itu gak menyakitkan. Gak bikin meriang panas dingin segala.

Jadi langsung aja ya caranya.

1. Jika anak sudah berhasil disapih, udah gak mau ngeASI lagi. Maka Selamat. Sekarang tinggal emaknya yang berjuang.

2. Walau anak sudah disapih, aliran ASI tidak serta merta berhenti. Maka biarkan saja hal ini terjadi sebagaimana mestinya. 

3. Jika Payudara selanjutnya saya singkat PD aja ya, sudah mulai membengkak atau terasa penuh. Emak bisa mengeluarkan ASI sedikit demi sedikit lebih dahulu. Jangan dibiarkan mengeras dan membengkak.

4. Bukankah membuang ASI malah tidak akan membuat ASI berhenti? Yaps memang begitu, karena prinsip Supply and Demand, ASI yang sering dikeluarkan tentu akan tergantikan oleh ASI yang baru. Tapi tidak apa-apa Mak, jika PD penuh akan sangat menyiksa, keluarkan saja sedikit demi sedikit secara manual atau dengan pompa ASI.


5. Jika Emak biasa menyusui 2 atau 3 jam sekali, maka keluarkan ASI sedikit demi sedikit, 2 atau 3 jam sekali. Sama seperti ritme menyusui. 

6. Keluarkan ASI sedikit saja ya Mak, yang penting tidak penuh dan bengkak. 

7. Jika sudah mengeluarkan ASI 2 atau 3 jam sekali, kurangi menjadi 5 atau 6 jam sekali. Begitu seterusnya, buat jarak mengeluarkan ASI semakin jarang.

8. Semakin jarang mengeluarkan ASI, lama kelamaan produksi ASI di PD akan berkurang dan akhirnya akan berhenti dengan sendirinya.

Nah, begitu Mak yang saya lakukan waktu menyapih anak yang pertama. Alhamdulillah tanpa harus merasakan bengkak dan sakit. 

Karena memang yang membuat PD bengkak dan sakit adalah menghentikan pengeluaran ASI secara tiba-tiba dan mendadak. 

Dengan menghentikan aliran ASI secara step by step. Insya Alloh deh aliran ASI akan berhenti dengan sendirinya. Mungkin akan memakan waktu yang agak lama, seminggu atau bahkan lebih, tapi tentu saja Emak yang menyapih anak bayi nggak akan merasa sakit dan meriang lagi.


Nah, itu dia pengalaman saya menyapih bayi tanpa rasa sakit.

Gimana? Udah gak takut sakit lagi kan ketika mau menyapih bayi?




[Review] Pompa ASI Manual Unimom Mezzo

review pompa asi manual unimom mezzo


Holla!

Kali ini saya mau review lagi tentang pompa ASI manual. Mengingat makin banyaknya ibu ibu yang semangat dan senang hati memberikan ASI ekslusif bagi bayinya. 

Sebelumnya saya sudah mereview pompa ASI manual Emily Little Giant yang murah meriah tapi kualitas masih lumayan oke lah.


Kali ini saya mau review lagi tentang pompa ASI manual. 

Emily Little Giant saya pakai ketika melahirkan anak pertama, yaitu Abang Kifah. 


Di kelahiran anak yang kedua, saya berniat mengganti merk pompa ASI manual. Ya alasannya sih karena bosen aja, pengen nyoba yang lainnya. Dan akhirnya pilihan jatuh ke:

Unimom Mezzo Pompa ASI Manual 

[Review] Cloth Diapers Merk PemPem! Nyaman dan Ekonomis

review clodi cloth diapers merk pempem
Clodi Punya Aldebaran

Ayoooo #TeamClodi mana suaranyaaa?

Di Mommy Diary hari ini, saya mau mereview salah satu merk cloth diapers [clodi] yang pernah dan sedang dipakai oleh anak saya ya. 

Kali ini merknya adalah: PemPem!

Duh, namanya nyerempet sama merk yang ono yaa, haha, mungkin biar keinget atau familiar aja kali yaks. Postingan ini juga bukan sponsored post aka iklan, ini murni review saya pribadi.

Baca: Pengalaman Melahirkan Anak Kedua

Clodi PemPem!

Saya coba PemPem! ketika anak saya yang pertama Kifah lahir. Ini juga hasil rekomendasi temen. Katanya bagus dan harganya lumayan terjangkau dibanding yang lain. 

Iya sih, emang merk Clodi itu banyak banget, kalau gak tau atau awam banget emang sempet bingung juga, yang mana yang bagus.

Baca: Trik Siasati Membeli Perlengkapan Bayi

Trik Siasati Membeli Perlengkapan Bayi Dengan Hemat


[ADV]

Cung siapa yang sedang menanti kelahiran buah hati pertama? 

Detik-detik menjelang kelahiran bayi, pasti kita akan menghabiskan banyak uang untuk membeli segala keperluan bayi yang baru lahir. 

Terlebih lagi jika kita melihat peralatan bayi yang lucu dan warnanya yang menarik. Kita pasti sulit bukan menahan diri untuk tidak membelinya. Oleh karena itu, ada beberapa tips untuk mensiasati membeli perlengkapan bayi agar tidak membuat anggaran dana rumah tangga menipis. 

Berikut tipsnya:

1. Buatlah Daftar Belanja 

Tidak semua peralatan bayi yang ada harus dibeli, pastikan untuk merincikan semuanya dengan membuat sebuah daftar mulai dari kebutuhan pakaiannya, kebutuhan menyusui, peralatan mandi, perlengkapan tidur, dan lainnya. 

Hindari membeli perlengkapan bayi yang tidak dibutuhkan karena akan membuat anggaran dana membengkak. Dari pada membeli perlengkapan yang tidak dibutuhkan sebaiknya dana tersebut ditabung untuk anak kita nanti. 

Mommy Diary: Pengalaman Melahirkan Anak Kedua

pengalaman melahirkan anak kedua
Foto Aldebaran 15 menit setelah dilahirkan
MERDEKAAAAA!!!

TEPAT 3 BULAN ABIS NGELAHIRIN AKHIRNYA BISA BUKA BLOG LAGIIII

...


Berasa sama kayak ibu kantoran deh, 3 bulan lamanya gak ngeblog, gak ngerjain aktivitas blog yang menyenangkan, duh kangennnya. Kangen dapet job sama review produk gratis "eh.


Gak deng, ngeblog itu aktivitas menyenangkan, buat sharing pengalaman, buat ngasih tips ala ala, buat sekedar numpahin unek unek atau ngedumel sendiri. 

Tapi yang paling ngeselin dari gak ngeblog adalah ketinggalan info. Dari cerita Awkarin sampe Alvin juga gak apal sayah, haha.

'ini openingnya gak nyambung amat ya'

...

Alhamdulillah tanggal 2O Mei 2O16 kemarin saya melahirkan anak kedua. 

Jenis kelaminnya laki laki, beratnya 3,2 kg, panjangnya 5O cm, dan alhamdulillah melahirkan dengan normal dan lancar jaya. 

Sujud syukur.

Emang dari awal saya selalu berdo'a, kepingin bisa lahiran lancar, tenang dan damai. Pokoknya tanpa hambatan berarti, dengan senang hati, sehat dan selamat. Ya pokoknya do'a yang pastinya selalu dipanjatkan oleh setiap ibu ibu yang lagi pada hamil kebanyakan yak.

Ya emang sapa sih yang mau lahiran susah? kayaknya gak ada, gak akan mungkin ada. 

Mommy Diary: Pengalaman Melahirkan Anak Kedua

pengalaman melahirkan anak kedua
Foto Aldebaran 15 menit setelah dilahirkan
MERDEKAAAAA!!!

TEPAT 3 BULAN ABIS NGELAHIRIN AKHIRNYA BISA BUKA BLOG LAGIIII

...


Berasa sama kayak ibu kantoran deh, 3 bulan lamanya gak ngeblog, gak ngerjain aktivitas blog yang menyenangkan, duh kangennnya. Kangen dapet job sama review produk gratis "eh.


Gak deng, ngeblog itu aktivitas menyenangkan, buat sharing pengalaman, buat ngasih tips ala ala, buat sekedar numpahin unek unek atau ngedumel sendiri. 

Tapi yang paling ngeselin dari gak ngeblog adalah ketinggalan info. Dari cerita Awkarin sampe Alvin juga gak apal sayah, haha.

'ini openingnya gak nyambung amat ya'

...

Alhamdulillah tanggal 2O Mei 2O16 kemarin saya melahirkan anak kedua. 

Jenis kelaminnya laki laki, beratnya 3,2 kg, panjangnya 5O cm, dan alhamdulillah melahirkan dengan normal dan lancar jaya. 

Sujud syukur.

Emang dari awal saya selalu berdo'a, kepingin bisa lahiran lancar, tenang dan damai. Pokoknya tanpa hambatan berarti, dengan senang hati, sehat dan selamat. Ya pokoknya do'a yang pastinya selalu dipanjatkan oleh setiap ibu ibu yang lagi pada hamil kebanyakan yak.

Ya emang sapa sih yang mau lahiran susah? kayaknya gak ada, gak akan mungkin ada. 

Ada Fasilitas Laktasi di Kantor Abbiy

fasilitas asi, pro asi, ibu menyusui
sumber

*postingan ini mengandung semi curhat, seneng, terharu, bangga, macem-macem pokoknya*

Jadi ceritanya kemarin abbiy pulang kerja, dan bilang kalau di kantornya ada kulkas baru. Hellowww.. kulkas baru aja pamer amat. 

Katanya sih gara-gara ada ibu-ibu yang bilang kek gini ke abbiy:

"Mas, ada kulkas ga?"
"Buat apa Bu?"
"Saya mau naro ASI perah"
"Oh, sebentar Bu"

Abbiy langusng ngecek isi kulkas, dan ternyata kulkasnya udah PENUH

Pengalaman Memberikan ASI Ekslusif [ASI VS SKRIPSI]



Foto Kifah waktu baru lahir

Saya merasa bersyukur menjadi salah satu orang yang beruntung merasakan indahnya menikah di usia muda. Saya menikah diusia yang belum genap 20 tahun pada tahun 2010. Dan masih harus berjuang menempuh perkuliahan S1 semester lima di sebuah Universitas di kota kembang Bandung. Kemudian, berselang satu tahun setelah pernikahan, saya pun dikarunia seorang baby boy yang Alhamdulillah lulus S3 ASI di ulang tahunnya yang ke-2.

Jujur saja, ketika masa kehamilan mulai tri semester pertama hingga tri semester ketiga saya belum ngeh tentang pemberian ASI ekslusif untuk bayi. Sebatas tahu bahwa ASI itu sangat baik untuk bayi dibandingkan susu formula tanpa tahu teknis dan strategi pemberian ASI. Walaupun hampir setiap bulan saya check up ke Bidan, tak ada percakapan khusus antara saya dan Bu Bidan mengenai pemberian ASI ekslusif kepada bayi terutama pada usia 0 sampai 6 bulan dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun. Bahkan dalam rumah bersalin tersebut justru terpajang berbagai merk susu formula bayi mulai usia 0 bulan. Tepuk jidat.